Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Ekonomi Dorong Wall Street Naik Tajam, Nasdaq Cetak Rekor

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat kompak naik tajam lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Senin (8/6/2020), di tengah optimisme pemulihan ekonomi pasca-lockdown.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat kompak naik tajam lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Senin (8/6/2020), di tengah optimisme pemulihan ekonomi pasca-lockdown.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup menguat 1,20 persen atau 38,46 poin ke level 3.232,39. Penguatan ke level tertinggi dalam 15 pekan ini memperpanjang kenaikan indeks saham acuan tersebut dari level terendahnya pada Maret menjadi hampir 45 persen.

Sejalan dengan S&P, indeks Nasdaq Composite naik 1,13 persen atau 110,67 poin ke posisi 9.924,75 dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menanjak 1,70 persen atau 461,46 poin ke level 27.572,44.

Saham energi mendorong kenaikan S&P 500 dengan melonjaknya saham Occidental Petroleum Corp. setelah Bloomberg News melaporkan perusahaan ini sedang meninjau opsi-opsi untuk aset Timur Tengah-nya.

Sementara itu, Nasdaq menyentuh rekor level penutupan dan saham Boeing Co. mendorong penguatan pada indeks Dow Jones Industrial Average. Berbanding terbalik dengan saham, dolar AS membukukan rangkaian koreksi terpanjangnya dalam hampir satu dekade.

Trader ramai-ramai mendorong nilai ekuitas AS karena banyak wilayah di Negeri Paman Sam mengakhiri lockdown yang telah membuat ekonomi AS mandek.

Laporan pekerjaan di Amerika Serikat untuk bulan Mei yang lebih kuat dari perkiraan dan perjanjian OPEC+ untuk perpanjangan pemangkasan output selama 1 bulan lebih lanjut menambah optimisme tentang prospek pemulihan ekonomi global, sehingga menopang aset-aset berisiko.

“Selama data membaik dan pasar memiliki arus likuiditas di belakangnya, pasar mungkin akan terus naik. Saya tidak akan bertaruh melawan ekuitas pada titik ini,” ujar manajer portofolio dan managing director di QMA, Ed Campbell, dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, Bloomberg Dollar Spot Index turun 0,5 persen, koreksi hari ke-8 berturut-turut, dan kembali ke level sebelum krisis virus corona memicu pelarian ke aset-aset safe haven.

Pergerakan dolar AS selanjutnya akan tergantung pada bank sentral Federal Reserve AS, yang mungkin akan menyambut semua tanda pemulihan dalam pernyataannya pada akhir pertemuan kebijakan pekan ini.

Berbanding terbalik dengan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 persen dan indeks MSCI Asia Pacific menanjak 1 persen. Di pasar komoditas, harga minyak mentah West Texas Intermediate anjlok 3,4 persen ke level US$38,21 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper