Bisnis.com, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi beli terhadap saham PT Wijaya Karya Beton Tbk. dengan target harga Rp400 per saham.
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael menjelaskan rekomendasi tersebut didasarkan pada sejumlah faktor. Pertama, kinerja perseroan pada kuartal I/2020 yang sejalan dengan konsensus analis.
Dia memaparkan, emiten berkode saham WTON ini membukukan pertumbuhan laba sebesar 2,6 persen pada kuartal I/2020 menjadi Rp73 miliar. Torehan laba ini setara 14 persen dari estimasi Mirae untuk perolehan laba bersih tahun ini.
Meski begitu, dia menjelaskan bahwa performa pendapatan perseroan pada 3 bulan pertama tahun ini menurun 9,9 persen secara tahunan. Realisasi ini sedikit lebih rendah daripada ekspektasi Mirae dengan run-rate mencapai 15 persen.
Margin laba kotor perseroan juga turun menjadi 11,4 persen dan margin laba operasi turun menjadi 9 persen. Namun demikian, margin laba bersih perseroan masih bisa meningkat menjadi 6,2 persen karena adanya pengurangan beban pajak.
Kedua, rekomendasi tersebut didasarkan pada kinerja perseroan yang masih mampu menjaga interest coverage ratio (ICR), meski terjadi peningkatan leverage atau tingkat utang perseroan.
Baca Juga
Hal ini terlihat dari rasio gearing kotor dan bersih yang meningkat meningkat menjadi 0,88 kali dan 0,6 kali. Salah satu penyebabnya adalah pengurangan laba ditahan sebesar Rp42 miliar akibat implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PASK) 71.
Hal ini juga membuat ICR menurun dari 5,4 kali pada akhir 2019 menjadi 4,7 kali pada kuartal I/2020. Rasio ini juga tercatat lebih rendah dibandingkan posisi kuartal I/2019, yakni 4,8 kali. Meski terjadi penurunan, Joshua menilai hal tersebut tidak terlalu berdampak signifikan.
Ketiga, dampak dari implementasi PSAK 71 yang tidak terlalu berdampak terhadap posisi laba rugi perseroan. Meski perseroan mencatatkan kerugian penurunan nilai instrumen keuangan sebesar Rp102 miliar, perseroan juga mendapatkan pemulihan penurunan nilai instrumen keuangan sebesar Rp105 miliar.
Keempat, estimasi perolehan kontrak baru diperkirakan akan lebih rendah. Mirae memangkas proyeksi kontrak baru Wika Beton pada tahun ini menjadi Rp5,7 triliun, lebih rendah 44 persen dari estimasi awal.
Joshua menjelaskan pihaknya memangkas proyeksi kontrak tersebut setelah memperkirakan dampak pandemi Covid-19. Hal ini juga didasarkan pada performa perseroan tahun lalu yang hanya mampu membukukan kontrak baru sebesar Rp865 miliar.
Dampak Covid-19 juga diperkirakan akan turut menghantam pendapatan dan laba bersih perseroan. Mirae memangkas target pendapatan dan laba tahun ini menjadi Rp6,5 triliun dan Rp370 miliar. Adapun, untuk tahun depan, proyeksi pendapatan dan laba ditetapkan sebesar Rp6,7 triliun dan Rp484 miliar.
Meski begitu, Joshua menilai saat ini WTON diperdagangkan pada valuasi yang cukup murah, yakni pada kisaran 6,2 kali proyeksi rasio Price/Earning (PE). Dengan demikian, dia mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp400 per saham dengan kelipatan P/E 9,4 kali.
Namun, proyeksi harga tersebut lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada level Rp750 per saham. Sementara itu, proyeksi P/E juga lebih rendah dari sebelumnya di level 12,3 kali.
Pada perdagangan Senin (8/6/2020) pukul 13.30 WIB, saham WTON melonjak 8,4 persen atau 22 poin menjadi Rp284. Kapitalisasi pasar mencapai Rp2,48 triliun, dengan P/E 8,61 kali.