Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT PP Presisi Tbk. (PPRE) menegaskan telah merumuskan beberapa strategi guna menghadapi pandemi Covid-19 yang semakin masif di Indonesia.
Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan perseroan menyiapkan empat grand strategy yang akan menjadi landasan pacu perseroan menghadapi penyebaran virus mematikan tersebut.
“Pertama, peningkatan peran perseroan dari sub-kontraktor menjadi kontraktor utama. Kedua, penguatan positioning perseroan sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi terkemuka,” sebutnya dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis usai RUPS, Rabu (3/6/2020).
Selanjutnya, perseroan juga mengupayakan peningkatan kapabilitas di sektor konstruksi, yaitu soil improvement yang bertujuan untuk menggantikan peran tenaga ahli asing yang selama ini banyak mengerjakannya.
Terakhir, emiten pelat merah tersebut akan meningkatkan kapabilitas di sektor non-konstruksi, antara lain bidang usaha bio-remediasi dan pengelolaan limbah lainnya.
Di sisi lain, PP Presisi juga menyiapkan strategi jangka menengah sehubungan dengan penanggulangan pandemi Covid-19 terhadap kinerja keuangan perseroan.
Baca Juga
Pertama, perseroan akan melakukan konsolidasi keuangan dan efisiensi biaya. Kedua, melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan alat berat. Ketiga, menunda investasi alat berat.
“Keempat, meningkatkan integrasi bisnis, antara lain dengan mengerjakan infrastruktur tambang. Diharapkan dengan strategi tersebut, PP Presisi dapat terus tumbuh di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Rully.
Dalam kesempatan yang berbeda, Investor Relations PP Presisi Bambang Suyitno mengatakan perseroan sudah mengantongi perolehan kontrak baru sebesar Rp424 miliar hingga Maret 2020.
“Mostly dari Bendungan Way Apu & Jalan Lintas Selatan Lot 7 (Jawa Timur),” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/6/2020).
Untuk diketahui, anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) tersebut membukukan laba bersih Rp331,27 miliar naik tipis 1,49 persen secara year on year (yoy) pada tahun 2019.
Berdasarkan laporan keuangan 2019, PP Presisi mencatatkan pendapatan Rp3,85 triliun. Realisasi tersebut bertumbuh 26,27 persen terhadap pendapatan pada 2018 sebesar Rp3,05 triliun.