Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi memindahkan dana sebesar 150 miliar Riyal atau US$40 miliar dari bank sentral ke sovereign wealth fund atau dana investasi negara. Hal tersebut dilakukan untuk mengambil keuntungan dari kondisi pasar saat ini.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (1/6/2020), Menteri Keuangan Mohammed Al-Jadaan mengatakan pemindahan dana tersebut telah dilakukan pada Maret dan April lalu. Dana tersebut diharapkan dapat memperkuat kemampuan investasi dari Public Investment Fund (PIF), lembaga sovereign wealth fund Arab Saudi
Kebijakan ini diambil setelah proses studi yang komprehensif dan mempertimbangkan kecukupan dana cadangan internasional kami. PIF memiliki peran yang penting dalam mendiversifikasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi.
“Hasil dari investasi ini juga dapat digunakan untuk mendukung sektor keuangan swasta bila diperlukan,” katanya dikutip dari keterangan resmi pemerintah Arab Saudi.
Langkah yang dilakukan oleh negara eksportir minyak terbesar di dunia ini diambil setelah tekanan fiskal yang besar akibat dari anjloknya harga minyak dunia.
Al-Jadaan mengatakan, pemindahan dana ini berakibat pada turunnya jumlah aset bersih asing milik Arab Saudi, yang mengalami penurunan tercepat dalam dua dekade pada Maret lalu.
Baca Juga
Kebijakan ini juga akan mempengaruhi data yang akan dirilis bank sentral Arab Saudi pada Minggu ini.
Berdasarkan data yang masuk pada awal bulan Mei lalu, PIF telah mengucurkan miliaran dolar untuk membeli saham di beberapa perusahaan, diantaranya adalah Carnival, BP Plc, Boeing Co., Citigroup Inc dan Facebook Inc.
Pembelian saham besar-besaran di luar negeri tersebut dilakukan bersamaan dengan langkah penurunan pembelanjaan pemerintah di dalam negeri. Al-Jadaan mengatakan, pemerintah Arab Saudi perlu melakukan hal ini untuk merelokasi anggaran yang ada ke sektor kesehatan dan mendukung bisnis-bisnis yang ada sebagai akibat dari wabah virus corona.
Awal bulan lalu, pemerintah Arab Saudi telah memotong gaji para pegawai negerinya dan mengumumkan kenaikan pajak pertambahan nilai sebesar tiga kali lipat yang mengejutkan rakyat dan pelaku usaha. Perekonomian dari sektor non-minyak Arab Saudi juga diperkirakan akan terkontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga dekade.