Bisnis.com, JAKARTA – Tren penurunan imbal hasil (yield) yang tengah terjadi di Indonesia diperkirakan akan membuat investor asing kembali melirik pasar obligasi Indonesia melalui lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa besok, 2 Juni 2020.
Head of Research & Market Information Department Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie menuturkan, lelang SUN yang akan dilakukan besok diperkirakan akan cukup diminati oleh para investor. Menurutnya, penawaran yang masuk dapat oversubscribed sebanyak 2 hingga 3 kali dari target minimum.
“Perkiraan kami (angka penawaran SUN) di kisaran Rp 40 triliun hingga Rp60 triliun,” ujar Roby saat dihubungi Bisnis pada Senin (1/6/2020) di Jakarta.
Roby mengatakan, semarak lelang SUN kali ini salah satunya dipengaruhi oleh tren penurunan yield di pasar sekunder. Data dari laman resmi www.worldgovernmentbonds.com mencatat, yield SUN Indonesia tenor 10 tahun berada di level 7,435 persen.
Posisi yield SUN Indonesia tenor 10 tahun terus mengalami penurunan dalam sebulan terakhir. Tercatat, imbal hasil SUN Indonesia tenor 10 tahun masih berada di level 8,016 persen satu bulan lalu.
Selain itu, ia juga melihat investor asing juga telah perlahan-lahan kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia. Hal ini terlihat dari nilai net transaksi pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
Baca Juga
“Jadi, kemungkinan asing juga akan mulai masuk di pasar primer,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Roby mengatakan, harapan kembali berjalannya aktivitas ekonomi secara global dan tren apresiasi rupiah secara domestik juga akan menjadi katalis pelaksanaan lelang SUN besok.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan rencana pelelangan tujuh seri surat utang negara (SUN) pada Selasa (2/6/2020) atau perdana setelah Lebaran 2020. SUN yang akan dilelang terdiri atas dua surat perbendarahaan negara (SPN) dan lima obligasi negara fixed rate (FR).
Pemerintah memasang target indikatif Rp20 triliun dalam lelang. Adapun, target maksimal yang dipasang senilai Rp40 triliun.
Adapun, pada dua lelang SUN terakhir, pemerintah mencatatkan angka penawaran sebesar Rp44,399 triliun pada lelang 28 April 2020 dan Rp73,745 triliun pada pelelangan 12 Mei 2020.
Jumlah Penawaran Masuk dalam Lelang SUN 2020:
Tanggal Lelang | Jumlah Penawaran |
07-Jan-20 | Rp81,542 triliun |
21-Jan-20 | Rp94,979 triliun |
04-Feb-20 | Rp96,901 triliun |
18-Feb-20 | Rp127,119 triliun |
03-Mar-20 | Rp78,413 triliun |
17-Mar-20 | Rp51,307 triliun |
31-Mar-20 | Rp33,5 triliun |
14-Apr-20 | Rp27,653 triliun |
28-Apr-20 | Rp44,399 triliun |
12-Mei-20 | Rp73,745 triliun |
Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan