Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona (Covid-19) turut berdampak pada usaha PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU). Negosiasi ulang harga sewa dan penambahan biaya menjadi beberapa efek utama.
Menurut Corporate Secretary TAMU Leo A Tangkilisan, bisnis TAMU terpengaruh dampak dari pandemi virus corona. Salah satu sektor yang akan terdampak adalah tarif sewa kapal milik perusahaan.
Leo menjelaskan, akibat virus corona, sejumlah klien meminta negosiasi tarif sewa. Saat ini, pihaknya masih dalam tahap pembahasan ulang tarif yang dapat diterima kedua pihak.
“Saat ini kami masih melakukan negosiasi ulang lagi,” katanya saat dihubungi pada Senin (1/6/2020) di Jakarta.
Pengaruh lain dari dampak virus corona adalah kenaikan biaya. Leo menuturkan, penambahan biaya berasal dari langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah baik di atas kapal maupun di lingkungan perkantoran.
Pada wilayah operasi, pergantian kru kapal dilakukan dengan menggunakan kendaraan khusus kru yang sesuai dengan standar kesehatan. Kendaraan tersebut juga dibedakan setiap shift guna meminimalisir penularan virus corona.
Baca Juga
Selain itu, Perseroan juga telah mengambil sejumlah langkah guna mempertahankan kelangsungan usaha saat ini.
Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan secara maksimal.
Kedua, memprioritaskan standar keamanan tertinggi, baik itu di kapal maupun di kantor Perseroan
Ketiga, bekerja secara efisien dan efektif. Selanjutnya, perusahaan juga meningkatkan keterampilan personil kapal dan manajemen perusahaan untuk keselamatan kerja sehingga menciptakan perilaku kerja yang aman, sehat dan ramah lingkungan.
Pada tahun 2020, TAMU telah mendapatkan satu kontrak kerja baru. Berdasarkan keterangan dari keterbukaan informasi di laman IDX, TAMU ditunjuk sebagai pemenang Pekerjaan Labuh FSO Cinta Natomas Periode 2 pada Januari 2020 lalu.
Nilai kontrak yang disepakati dalam kerja sama tersebut adalah sebesar Rp24,775 miliar dengan jangka waktu perjanjian selama 780 hari kalender.
Pada 2019 lalu, TAMU juga mendapat beberapa kontrak baru, seperti perpanjangan kontrak kapal Petroleum Excelsior sebesar Rp216 miliar untuk empat tahun ke depan.
TAMU bersama konsorsium juga memenangkan tender senilai Rp1,4 triliun berjangka waktu empat tahun.
Kontrak tersebut diperoleh dari PT Pertamina Hulu Energi OSES untuk lingkup pekerjaan rental workover barge with pedestal crane services. Kontrak dimulai pada 19 Desember 2019 lalu dan akan berakhir pada 31 Januari 2024.