Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan dan pertemuan sejumlah bank sentral utama akan menjadi fokus utama penggerak pasar pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (22/5/2020).
Dalam publikasi riset Monex Investindo Futures, pernyataan kebijakan moneter Bank of Japan dan pertemuan European Central Bank akan menjadi fokus pasar pada perdagangan kali ini. Dolar AS pun telah bergerak lebih tinggi terhadap mata uang utama lainnya.
“Hal itu juga karena investor kembali menimbang dampak dari lockdown dan euro yang sempat reli terhadap greenback kini mulai kehabisan tenaga seiring dengan pasar menanti pertemuan bank sentral,” tulis Monex Investindo Futures dalam risetnya, Jumat (22/5/2020).
Selain itu, data ekonomi yang akan dirilis hari ini seperti data indeks manufaktur dan jasa negara-negara Eropa, dan data penjualan ritel Inggris. Jika data dirilis lebih rendah daripada estimasi pasar, berpotensi memicu depresiasi pada masing-masing nilai tukar terhadap dolar AS.
Berikut analisis mata uang dan komoditas utama pada perdagangan kali ini:
EMAS
Harga emas berpotensi bergerak turun menguji level support di US$1.717 - US$1.712 per troy ounce karena tertekan oleh sinyal pulihnya ekonomi global. Namun, bila kekhawatiran terhadap pandemi Covid 19 kembali muncul harga emas berpotensi naik menguji resisten di US$1.735 - US$1.740 per troy ounce.
Baca Juga
MINYAK
Harga minyak berpeluang bergerak naik menguji level resisten di US$34- US$35 per barel karena didukung oleh outlook pemangkasan produksi minyak mentah. Namun, harga minyak berpotensi berbalik turun menguji support di US$32,50 - US$31,50 per barel karena aksi ambil untung pelaku pasar.
EUR/USD
Pasangan mata uang EUR/USD berpotensi bergerak naik menguji level resisten di US$1,0970 - US$1,0995 per euro karena didukung oleh data - data dari zona euro yang dirilis lebih baik dari estimasi. Adapun, level support EUR/USD berada pada kisaran US$1,0900 - US$1,0880 per euro.
GBP/USD
GBP/ USD berpotensi bergerak turun menguji level support di US$1,2180 - US$1,2150 per pound sterling karena ketidakpastian Brexit dan menguatnya dolar AS. Level resisten GBP/USD berada pada kisaran US$1,2260 - US$1,2290 per pound sterling.
USD/JPY
Pasangan USD/ JPY berpotensi bergerak naik menguji level 108-108,3 yen per dolar AS bila dalam pernyataannya BOJ mengeluarkan nada yang dovish. Level support yen berada pada kisaran 107,25-107 yen per dolar AS.
AUD/USD
Pasangan AUD/USD berpotensi bergerak turun menguji level support US$0,6515 - US$0,6480 per dolar Australia karena tertekan oleh outlook pelemahan harga komoditas tembaga. Level resisten untuk AUD/USD berada pada kisaran US$0,6610 -US$0,6640 per dolar Australia.