Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perbenihan PT Bisi International Tbk. mencatat penurunan pendapatan 27,61 persen menjadi Rp401,43 miliar pada kuartal I/2020. Pendapatan turun antara lain karena penurunan kinerja di segmen jagung.
Penurunan laba emiten bersandi saham BISI itu juga turut membuat laba bersih juga anjlok 68 persen menjadi Rp24,38 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham yang dapat diberikan juga menciut dari Rp25 menjadi Rp8.
Selain itu, net profit margin BISI ikut terkoreksi dari posisi 13,57 persen menjadi Rp6,07 persen. Selain itu, perseroan memiliki total aset Rp2,88 triliun dengan total liabilitas mencapai Rp547,90 miliar.
Berdasarkan segmen, emiten berkode saham BISI itu mencatatkan harga penjualan benih jagung Rp38.622 per kg. Dengan begitu total penjualan yang diperoleh Rp118,51 miliar, turun 60,36 persen year-on-year (yoy). Segmen benih jagung berkontribusi atas 29,53 persen dari total pendapatan.
Laporan publikasi perusahaan yang dikutip Bisnis, Kamis (21/5/2020), penurunan di segmen jagung bisa ditahan oleh penguatan di segmen agrochemicals. Segmen tersebut mencetak pertumbuhan penjualan 15,20 persen menjadi Rp212,68 miliar. Volume penjualan agrochemicals pada triwulan pertama mencapai 3,48 juta kg tumbuh tipis 0,05 persen dengan harga rerata Rp60.996 per kg.
Sementara itu, volume penjualan benih hortikultura terkoreksi 1,82 persen menjadi 237.646 kg dengan nilai mencapai Rp61.104 miliar. Lalu benih padi yang terjual 112.854 kg turun 18,95 persen dengan nilai Rp1,58 miliar. Terakhir penjualan pupuk 255.075 kg terkoreksi 35,16 persen dengan nilai mencapai Rp7,15 miliar.
Total penjualan BISI kuartal I/2020 mencapai Rp401,34 miliar turun 27,61 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya Rp554,41 persen. Hal ini membuat laba bersih perseroan terkoreksi dari posisi Rp75,25 miliar menjadi Rp24,38 miliar.
Dengan demikian, laba bersih per saham yang dapat diberikan juga menciut dari Rp25 menjadi Rp8. Selain itu, net profit margin BISI ikut terkoreksi dari posisi 13,57 persen menjadi Rp6,07 persen. Selain itu, perseroan memiliki total aset Rp2,88 triliun dengan total liabilitas mencapai Rp547,90 miliar.