Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif antara zona hijau dan merah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (20/5/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG berbalik ke zona merah dan turun tipis 0,07 persen atau 3,35 poin ke level 4.545,31 pada pukul 09.15 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (19/5/2020), IHSG mampu ditutup di level 4.511,06 dengan penguatan sebesar 0,83 persen atau 37,60 poin, kenaikan hari kedua berturut-turut.
Sebelum tergelincir, indeks mengawali perdagangan Rabu dengan naik hanya 0,07 persen atau 3,21 poin ke level 4.551,87. Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak fluktuatif dalam kisaran sempit 4.542,24 – 4.561,55.
Tercatat 115 saham menguat, 124 saham melemah, dan 125 saham stagnan.
Sebanyak 6 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin infrastruktur (-1,36 persen) dan aneka industri (-0,83 persen). Empat sektor lainnya mampu bergerak positif, dipimpin industri dasar (+0,89 persen).
Baca Juga
Sementara itu, sejumlah indeks saham di Asia membukukan kenaikan moderat, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+0,84 persen), Kospi Korea Selatan (+0,40 persen), dan Hang Seng Hong Kong (0,44 persen).
Meski demikian, beberapa indeks saham lain tampak tertekan di zona merah, seperti indeks S&P ASX/200 Australia (-0,23 persen). Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 pun terkoreksi 0,18 persen dan 0,22 persen masing-masing.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan akan rawan terkena aksi profit taking pada perdagangan hari ini di tengah pelemahan bursa global.
Pada perdagangan Selasa (19/5/2020), bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah setelah dalam beberapa hari sebelumnya mengalami penguatan. Indeks Dow Jones turun 1,59 persen, S&P 500 melorot 1,05 persen, dan Nasdaq terkoreksi 0,54 persen.
Selain mencermati perkembangan vaksin virus corona, investor juga mencermati potensi gelombang kedua wabah virus mematikan tersebut setelah beberapa negara bagian di AS sudah mulai kembali melakukan aktivitas ekonominya.
Sentimen negatif lain datang dari Gubernur The Fed, Jerome Powell, yang memberikan testimoni bahwa The Fed sudah siap untuk menanggung kerugian terhadap skenario-skenario buruk yang mungkin terjadi akibat wabah virus corona.
“Pernyataan bernada pesimistis tersebut direspons negatif oleh pelaku pasar,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi riset hariannya.
“Selain itu, ada 2 sentimen yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini. Yang pertama adalah pemberitaan harga properti bekas di atas Rp1 miliar turun 30 persen. Dan yang kedua adalah perpanjangan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) hingga 4 Juni 2020 mendatang,” tambahnya.