Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody’s Revisi Outlook ABM Investama (ABMM) Jadi Negatif

Moody’s mengumumkan revisi outlook ABM Investama dari stabil menjadi negatif, Rabu (20/2/2020). Akan tetapi, corporate family rating (CFR) perseroan masih dipertahankan di level B1.
ABM Investama /abm-investama.com
ABM Investama /abm-investama.com

Bisnis.com, JAKARTA — Moody’s Investors Service merevisi outlook atau prospek emiten kontraktor batu bara, PT ABM Investama Tbk., sejalan dengan tren penurunan harga emas hitam.

Moody’s mengumumkan revisi outlook ABM Investama dari stabil menjadi negatif, Rabu (20/2/2020). Akan tetapi, corporate family rating (CFR) perseroan masih dipertahankan di level B1.

“Perubahan outlook ABM Investama menjadi negatif merefleksikan ekspektasi kami terhadap potensi memburuknya metrik kredit perseroan dalam 12 bulan ke depan akibat lingkungan operasi yang menantang karena pelemahan harga batu bara termal,” ujar Maisam Hasnain, Assistant Vice President and Analyst Moody’s melalui siaran pers, Rabu (20/5/2020).

Kendati demikian, Maisam menyebut penegasan peringkat CFR perseroan menggambarkan operasi terintegrasi perseroan yang didukung oleh performa operasi melalui sinergi biaya. Selain itu, emiten bersandi ABMM tersebut tidak memiliki utang jatuh tempo material dalam waktu dekat.

Moody’s menyatakan tidak mungkin ABMM mengalami kenaikan peringkat dalam 12 bulan hingga 18 bulan ke depan. Hal itu sejalan dengan revisi outlook perseroan menjadi negatif.

Adapun, prospek dapat kembali stabil jika ABMM meningkatkan metrik kredit secara berkelanjutan dan menjaga likuiditas yang cukup untuk menutupi kebutuhan uang tunai selama 12 bulan hingga 18 bulan ke depan.

Sebaliknya, Moody’s mengingatkan dapat menurunkan peringkat apabila ABMM gagal meningkatkan pendapatan dan arus kas konsolidasi. Risiko penurunan peringkat juga muncul ketika perusahaan gagal meningkatkan umur tambangnya dalam waktu dekat.

Faktor lain yang dapat membuat peringkat ABMM turun yakni melemahnya likuiditas serta adanya bukti cash leakage kepada subsidiari, PT Anzara Janitra Nusantara (AJN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper