Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Kaji Ulang Target Kontrak Baru dari Proyek Pemerintah

Target dinilai perlu dikaji ulang karena sejumlah proyek yang akan dilelang tahu ini ditunda.
Director of Finance and Strategy PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Haris Gunawan (kanan) memberikan paparan dalam kunjungannya ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Director of Finance and Strategy PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Haris Gunawan (kanan) memberikan paparan dalam kunjungannya ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (11/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. akan mengkaji potensi perolehan kontrak baru pada 2020.

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan mengatakan potensi kontrak baru perlu dikaji ulang karena terjadi penundaan tahap pelelangan di sejumlah proyek. 

Di samping itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah mengatur ulang alokasi anggaran akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19).

“Kami sebagai kontraktor, proses tender ini memang slow down, hampir tidak ada kegiatan,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Haris menyebut, potensi kontrak baru terutama akan ditinjau ulang pada proyek pemerintah. Semula, emiten berkode saham WSKT ini menyasar kontrak dari pemerintah sebesar Rp17,4 triliun. 

Jumlah kontrak itu setara dengan sekitar 36 persen total target kontrak baru pada tahun ini.  Sementara itu, dari sisi pendapatan perseroan memasang target Rp54 triliun.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan realokasi program dan anggaran Tahun Anggaran (TA) 2020 dan refocussing kegiatan untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19.

Realokasi anggaran di Kementerian PUPR mencapai Rp 44,58 triliun sehingga total daftar isian pelaksanaan anggaran atau DIPA di kementerian tersebut menjadi Rp 75,63 triliun. Sejumlah proyek, terutama paket-paket kontraktual yang belum dilelang ditunda ke 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper