Bisnis.com, JAKARTA – Emiten cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mencatat kenaikan laba bersih sebanyak 7,45 persen menjadi Rp88 miliar sepanjang 2019.
Perseroan menyebut pertumbuhan laba tidak setinggi tahun sebelumnya karena pengeluaran investasi untuk pembangunan pabrik baru di kawasan Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2019, secara umum Mark Dynamics mencatat penjualan sebanyak Rp361,54 miliar atau tumbuh 11,08 persen secara tahunan.
Presiden Direktur Mark Dynamics Ridwan Goh menyampaikan, perseroan memaksimalkan utilisasi pabrik dari saat ini rata-rata 95 persen menjadi sekitar 96 persen sampai dengan 97 persen guna memenuhi permintaan.
“Peningkatan laba ini didukung dengan meningkatnya produktivitas perseroan sepanjang 2019," ungkap Ridwan melalui siaran pers, Kamis (14/3/2020).
Pertumbuhan kinerja operasional yang dicapai perseroan berjalan seiring dengan peningkatan kinerja keuangan dimana total aset perseroan meningkat sebesar 38,72 persen menjadi Rp441,25 miliar.
Peningkatan juga terjadi pada posisi ekuitas sebesar Rp299,02 miliar yang terjadi menyusul tercapainya peningkatan saldo laba ditahan sebesar Rp200,39 miliar pada akhir periode tahun lalu.
“Pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan akan tetap dijaga perseroan,” imbuh Ridwan.
Pencapaian yang diraih oleh Mark Dynamics diklaim sebagai keberhasilan perseroan menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan.
Hal ini terlihat dari keberhasilan perseroan menjaga margin laba kotor sebesar 43,26 persen dengan nilai sebesar Rp156,42 miliar.
Ridwan menyebutkan, volume produksi perseroan meningkat sebesar 12,21 persen menjadi 7.182.812 pieces sarung tangan pada tahun 2019. Adapun, saat ini perseroan menguasai pangsa pasar cetakan sarung tangan kesehatan sebesar 35 persen di seluruh dunia.
Lebih lanjut, Mark Dynamics mengungkapkan saat ini hampir seluruh negara dilanda pandemi Covid-19. Namun, perseroan tetap optimis dapat mempertahankan kinerja positifnya di tengah pelemahan ekonomi.