Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berakhir Melemah 0,75 Persen, Sektor Industri Dasar Turun 2 Persen Lebih

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (13/5/2020).
Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (13/5/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.554,36 dengan koreksi 0,75 persen atau 34,37 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (12/5/2020), IHSG berakhir di level 4.588,73 dengan pelemahan sekitar 1,09 persen atau 50,37 poin.

Pelemahan indeks mulai berlanjut ketika dibuka melorot 0,99 persen atau 45,40 poin ke level 4.543,33 pada pukul 09.00 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak dalam kisaran 4.519,98–4.586,62.

Sebanyak 7 dari 10 sektor pada IHSG berakhir di wilayah negatif, dipimpin industri dasar (-2,76 persen) dan aneka industri (-1,52 persen). Adapun tiga sektor lainnya mampu menguat, dipimpin barang konsumsi (+0,48 persen).

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang masing-masing turun 2,1 persen dan 6,7 persen menjadi penekan utamanya.

Menurut Analis Indopremier Sekuritas Mino, sentimen utama yang menekan IHSG hari ini adalah kekhawatiran pelaku pasar terkait rencana pemerintah untuk mulai melonggarkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Perkembangan Covid-19 di Indonesia yang masih dalam tren naik tetapi pemerintah sudah berwacana melonggarkan aturan PSBB sehingga dikhawatirkan Covid-19 jadi lebih lama selesai,” ujarnya kepada Bisnis.

Sementara itu, bursa Asia cenderung berakhir variatif pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing terkoreksi 0,49 persen dan 0,14 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,27 persen.

Meski demikian, di China, indeks Shanghai Composite China dan CSI 300 masing-masing mampu ditutup 0,22 persen dan 0,20 persen.

Bursa saham India bahkan mampu melonjak setelah Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan pemerintahannya akan mengeluarkan total 20 trillion rupee (US$265 miliar) untuk menopang perekonomian yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Kendati demikian, banyak pasar saham yang mendapat tekanan baru ketika para investor berdebat apakah rally dari posisi terendah Maret sudah terlalu jauh, di tengah perkembangan soal persebaran virus corona dan dampak pembukaan kembali ekonomi terhadap pasar.

"Kita memasuki periode konsolidasi sideways,” ujar Jeffrey Halley, analis pasar senior, Asia Pasifik, di OANDA, dikutip dari Bloomberg.

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

Penurunan (persen)

BBCA

-2,1

BRPT

-6,7

TPIA

-3,8

ASII

-2,4

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

HMSP

+1,5

UNVR

+0,9

EXCL

+4,8

BBNI

+1,6

Sumber: BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper