Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Kalbe Farma (KLBF) Minimalkan Dampak Corona

Menurut Kalbe Farma, penurunan ekonomi pada kuartal ini dipengaruhi oleh risiko daya beli konsumen yang juga turun.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius (kiri) bersama Kepala Kalbe Learning Centre (KLC) Micha Catur Firmanto memberikan paparan di sela-sela acara kunjungan ke fasilitas Kalbe Learning Centre di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Rabu, (6/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius (kiri) bersama Kepala Kalbe Learning Centre (KLC) Micha Catur Firmanto memberikan paparan di sela-sela acara kunjungan ke fasilitas Kalbe Learning Centre di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Rabu, (6/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kecenderungan perlambatan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini disikapi oleh emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. dengan melakukan diversifikasi produk dan efisiensi.

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) Vidjongtius mengatakan bahwa penurunan ekonomi pada kuartal ini dipengaruhi oleh risiko daya beli konsumen yang juga turun.

“Kami hanya bisa berupaya meminimalisir penurunan tersebut dengan melakukan diversifikasi produk, misalnya, melalui produk vitamin, suplemendan nutrisi termasuk produk herbal,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (8/5/2020).  

Di sisi lain, salah satu langkah efisensi yang tengah diimplementasikan perseroan adalah dengan menunda event pemasaran. 

Menurut Vidjongtius, dampak perlambatan ekonomi jangka pendek ini harus diminimalkan dengan inovasi produk, inovasi proses melalui digital, sampai ke riset produk yang berhubungan dengan penyebaran Covid-19.

Dia juga mengungkapkan bahwa kondisi temporer ini perlu disikapi dengan memperkuat infrastruktur kesehatan di Indonesia dengan meningkatkan kandungan lokal ke depan.

Adapun, perseroan mengakui isu rantai pasokan masih menjadi tantangan tersendiri bagi perseroan mengingat bahan baku impor dan logistik luar negeri masih terbatas.

“Namun, secara bertahap memperlihatan tren membaik. Logistik dalam negeri masih perlu penyesuaian karena PSBB [pembatasan sosial berskala besar] di berbagai daerah. Namun, semua arus barang masih relatif lancar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper