Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Terus Lego Saham Big Caps, IHSG Bergerak Zig-zag

Iinvestor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp433,14 miliar hingga sesi perdagangan Jumat (8/5/2020). Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BBRI menjadi yang paling banyak dilego sebesar Rp156,5 miliar.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA—Investor asing terus melego saham-saham berkapitalisasi jumbo atau big caps di tengah volatilitas pasar saham sepanjang sesi I perdagangan Jumat (8/5/2020).

Indeks mengawali pergerakannya di zona merah tapi berhasil rebound ke zona hijau selang beberapa menit perdagangan dimulai. Namun, setelahnya indeks bergerak zig-zag sepanjang perdagangan. 

Hingga akhirnya indeks terpantau kembali ke zona merah dan parkir di level terdalamnya pada hari ini yakni 4.591,34 di akhir sesi, dengan koreksi 0,38 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Total transaksi di seluruh pasar mencapai Rp3,51 triliun dengan 3,679 miliar saham diperdagangkan. Adapun dari seluruh emiten yang ada, sebanyak 185 menghijau, 165 melemah, dan 152 lainnya stagnan. 

Tercatat, investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp433,14 miliar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BBRI menjadi yang paling banyak dilego di pasar reguler mencapai Rp156,5 miliar.

Selain BBRI, saham big caps lainnya yakni BBCA, TLKM, dan ASII juga menjadi saham yang juga paling banyak dilepas investor asing, masing-masing mencapai Rp91,6 miliar, Rp57,8 miliar, dan Rp18,7 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan IHSG sempat menguat ditopang efek penguatan bursa Amerika Serikat. Selain itu, pasar juga mengapresiasi kinerja cadangan devisa Indonesia per April lalu yang naik US$127,9 miliar dari U$121 miliar.

Namun, di sisi lain kekhawatiran terhadap penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi RI pada tahun ini akibat pandemi Covid19 masih besar. Sehingga pelaku pasar masih tarik-ulur di pasar modal Indonesia.

“Apalagi pemerintah merevisi target produk domestik bruto Indonesia 2020 dari 2,3 persen menjadi -0,4 persen,” tutur Nafan saat dihubungi Bisnis, Jumat (8/5/2020).

Di sisi lain, berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia mayoritas naik signifikan siang ini, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+2,29 persen), Kospi Korea Selatan (+1,18 persen), dan S&P ASX/200 Australia (+0,50 persen).

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat 0,96 persen dan 1,20 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 1,04 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper