Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa India Naik Tajam, Investor Berharap Stimulus Pemerintah

Bursa saham India berhasil naik tajam saat investor mencermati prospek stimulus pemerintah untuk mengimbangi kerusakan ekonomi akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19).
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham India berhasil naik tajam saat investor mencermati prospek stimulus pemerintah untuk mengimbangi kerusakan ekonomi akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex menguat 1,4 persen pada perdagangan Jumat (8/5/2020) pukul 9.35 pagi waktu Mumbai, sedangkan indeks NSE Nifty 50 menanjak 1,5 persen.

Sepanjang pekan ini, indeks acuan tersebut telah turun 5,3 persen menuju penurunan mingguan terburuknya sejak 3 April setelah perpanjangan lockdown nasional yang ditujukan menahan persebaran virus corona mengancam meruntuhkan ekonomi India yang telah goyah.

Perdana Menteri Narendra Modi sejauh ini belum menjanjikan paket stimulus fiskal besar untuk memulai kembali aktivitas negara berekonomi terbesar ketiga di Asia tersebut.

Pemerintah telah berkomitmen kurang dari 1 persen dari PDB, lebih rendah dari yang dilancarkan kebanyakan negara, untuk mengendalikan kerusakan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Ini mendorong para ekonom dan industrialis untuk mengajukan paket stimulus yang lebih besar.

“Masih ada harapan bahwa pemerintah dapat meluncurkan stimulus yang lebih besar karena pemerintah terus mengatakan bahwa diskusi-diskusi sedang berlangsung,” ujar Sameer Kalra, ahli strategi investasi di Target Investing.

“Investor perlu memperhatikan seberapa efisien stimulus diberikan dan kepada siapa, apakah perusahaan atau rumah tangga,” tambahnya, dilansir dari Bloomberg.

Industri jasa India, yang berkontribusi separuh dari ekonomi, ambrol, jutaan warga kehilangan pekerjaan mereka, dan pengumpulan pajak pemerintah telah berkurang.

Menurut data yang dihimpun Johns Hokins University, India telah melaporkan 56.351 kasus infeksi virus corona, dengan 1.889 pasien di antara jumlah itu meninggal dunia.

Seluruh 19 sub-indeks yang dihimpun BSE Ltd. menguat, dipimpin indeks saham perusahaan energi. Adapun, saham IndusInd Bank Ltd. dan Hindustan Unilever Ltd. berda di antara yang membukukan kenaikan terbesar.

Sementara itu, saham Reliance Industries Ltd. menjadi pendorong terbesar untuk penguatan indeks setelah menyatakan bahwa Vista Equity Partners akan membeli 2,3 persen saham dalam unitnya, Jio Platforms, senilai 113,7 billion rupee (US$1,5 miliar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper