Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perdagangan Perdana Pascalibur Panjang, Bursa China Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite terpantau melemah 0,48 persen ke level 2.846,45 pada pukul 08.46 WIB, sedangkan indeks CSI 300 melemah 0,54 persen ke level 3.691,51.
Ilustrasi. Bursa saham China./ Qilai Shen- Bloomberg
Ilustrasi. Bursa saham China./ Qilai Shen- Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham China melemah tipis pada awal perdagangan Rabu (6/5/2020), hari perdagangan pertama di bulan Mei setelah libur libur panjang sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite terpantau melemah 0,48 persen ke level 2.846,45 pada pukul 08.46 WIB, sedangkan indeks CSI 300 melemah 0,54 persen ke level 3.691,51.

Investor memiliki kesempatan pertama sejak 30 April untuk bereaksi terhadap kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan politik dengan AS, yang mengancam merusak kesepakatan perdagangan yang ditandatangani hanya beberapa bulan lalu.

Satu sinyal kunci untuk mata uang datang dari penetapan nilai tukar harian bank sentral China hari ini, yang hanya sedikit lebih kuat dari yang diperkirakan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah mungkin ingin membatasi volatilitas.

Pasar China dibuka kembali tidak seperti pada bulan Februari pascalibur Tahun Baru, ketika saham jatuh hingga 9,1 persen dan yuan anjlok paling dalam dalam enam bulan terakhir.

Daftar panjang stimulus moneter dan fiskal telah meredakan kekhawatiran atas anjloknya permintaan domestik, dan pasar telah stabil hingga saat ini. Untuk pasar saham, investor sekarang memperkirakan pada prospek ekonomi global yang lesu yang dapat menghambat pemulihan pendapatan perusahaan.

Investor saat ini mengandalkan lebih banyak stimulus dari pemerintah dan bank sentral sebagai katalis yang akan mengisi ulang amunisi pasar keuangan.

Fokus utama bagi investor China sebelumnya adalah pada 22 Mei, yang merupakan awal dari pertemuan tahunan utama badan legislatif utama negara. Tetapi kekhawatiran baru terhadap perdagangan membayangi kebijakan apa pun yang diumumkan pemerintah untuk membantu mendorong pertumbuhan di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper