Bisnis.com,JAKARTA — Di tengah volatilitas pasar, saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar jumbo atau big caps saling beradu untuk bertahan di jajaran sepuluh besar.
Prospek return menjanjikan membuat saham-saham dalam kategori ini tetap jadi incaran para investor meski dibayangi pandemi virus corona (Covid-19). Pergerakan kapitalisasi pasar saham big caps dinilai tak lepas dari sentimen yang mempengaruhi kinerja saham emiten yang bersangkutan.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) masih menjadi emiten berkapitalisasi terbesar di pasar modal Indonesia dengan Rp631 triliun hingga akhir perdagangan April 2020.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) merangsek di posisi kedua dengan kapitalisasi pasar Rp347 triliun. Perusahaan telekomunikasi milik negara itu menyalip PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang menempati urutan kedua pada akhir kuartal I/2020.
Data BEI menunjukkan BBRI menempati urutan kedua dalam jajaran 10 besar emiten berkapitalisasi pasar terbesar. Namun, posisi perseroan melorot ke urutan tiga pada akhir perdagangan April 2020 dengan kapitalisasi pasar Rp333 triliun.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan kemampuan TLKM menyalip posisi BBRI cukup mengesankan. Tak ayal dia menjagokan saham TLKM di samping saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).
Baca Juga
Menurut Frankie, kemampuan TLKM menyalip BBRI dapat diatribusikan oleh lonjakan trafik komunikasi khususnya layanan broadband. Trafik komunikasi dalam dua bulan terakhir mengalami lonjakan seiring gerakan beraktivitas di rumah.
“ICBP juga menarik karena tahun lalu masih membukukan kenaikan laba sebesar 10 persen menjadi Rp5,4 triliun dan dengan adanya pandemik saat ini malah banyak yang berbondong-bondong membeli Indomie sehingga diperkirakan ICBP adalah salah satu emiten yang labanya tidak terlalu terpukul oleh Covid-19,” jelas Frankie kepada Bisnis, Senin (5/3/2020).
Pada perkembangan lain, Pada April 2020, emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) kembali masuk jajaran 10 besar big caps menggeser PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) yang pada kuartal I/2020 sempat masuk daftar tersebut. BRPT tercatat memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp129 triliun per akhir April 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, saham BRPT dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) memimpin penguatan di jajaran big caps dalam sebulan terakhir. Tercatat, keduanya telah menguat masing-masing 66,87 persen dan 50,66 persen sampai dengan penutupan perdagangan, Senin (4/5/2020).
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai persaingan ketat di jajaran 10 besar emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps tidak terlepas dari sentimen dan persepsi pelaku pasar terhadap emiten.
Saat pasar dalam kondisi kurang baik, lanjut dia, investor akan mencari saham-saham yang masih memiliki sentimen positif.
Reza mencontohkan pergerakan saham BRPT yang erat kaitannya dengan pergerakan harga minyak mentah. Menurutnya, penurunan harga minyak mentah dipersepsikan positif oleh investor sehingga berdampak positif terhadap kinerja saham perseroan.
“Saham-saham big caps memiliki sensitivitas tinggi terhadap sentimen yang ada di pasar,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/5/2020).
Dia menyebut terdapat beberapa saham big caps yang saat ini mengalami pelemahan harga dan cukup menarik untuk dikoleksi. Emiten yang direkomendasikan antara lain BRPT, TPIA, ICBP, UNVR, BBRI, dan BBCA.
10 Saham Big Caps | ||
---|---|---|
Kode Emiten | Nilai Kapitalisasi Pasar Akhir Maret 2020 | Nilai Kapitalisasi Pasar Akhir April 2020 |
BBCA | Rp671 triliun | Rp631 triliun |
TLKM | Rp331 triliun | Rp347 triliun |
BBRI | Rp368 triliun | Rp333 triliun |
UNVR | Rp245 triliun | Rp316 triliun |
BMRI | Rp213 triliun | Rp206 triliun |
HMSP | Rp162 triliun | Rp186 triliun |
TPIA | Rp96 triliun | Rp160 triliun |
ASII | Rp154 triliun | Rp156 triliun |
BRPT | Rp64,53 triliun | Rp126 triliun |
ICBP | Rp113 triliun | Rp115 triliun |