Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Perdagangan Kamis (30/4) IHSG Menguat 1,19 Persen, Ikuti Bursa Asia

Saat pembukaan, IHSG langsung melonjak 1,19 persen atau 54,33 poin menjadi 4.621,32. Tampak 132 saham menguat, 24 saham melemah, dan 57 saham stagnan.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat mengikuti Bursa Asia dan Bursa Berjangka Amerika Serikat pada Kamis (30/4/2020).

Saat pembukaan, IHSG langsung melonjak 1,19 persen atau 54,33 poin menjadi 4.621,32. Tampak 132 saham menguat, 24 saham melemah, dan 57 saham stagnan.

Pasar saham Asia naik pada hari terakhir bulan ini di tengah optimisme dari kinerja emiten dan adanya kemajuan dalam perang terhadap virus corona.

Saham Jepang naik lebih dari 1,5 persen seiring dengan kenaikan di Sydney, sementara Hong Kong dan Korea Selatan ditutup untuk liburan.

Nasdaq futures menguat setelah laporan keuangan Microsoft Corp, Facebook Inc. dan Tesla Inc. mengangkat sentimen. Indeks S&P 500 sebelumnya naik lebih dari 2,5 persen menyentuh level tertinggi tujuh minggu.

Gilead Sciences Inc. mengatakan obat eksperimentalnya membantu Covid-19 pasien pulih lebih cepat. Minyak berjangka terus rebound setelah jatuh pada awal minggu ini.

“Ekuitas global siap untuk kenaikan bulanan terbesar sejak 2009,” papar Bloomberg, Kamis (30/4/2020).

Pasar saham global naik 11 persen bulan ini karena investor mempertimbangkan rencana negara-negara di seluruh dunia untuk memulai kembali aktivitas.

Data terbaru dari China menunjukkan sedikit penurunan dalam manufaktur pada bulan April, sementara pembacaan pada sektor jasa melampaui estimasi.

Di Jepang, produksi industri merosot ke level terendah sejak 2013 di bulan Maret. Sementara itu, AS mencatat kontraksi terbesar sejak 2008 pada kuartal I/2020 karena ekonomi terbesar dunia itu menyusut 4,8 persen.

Ahli penyakit menular pemerintah AS, Anthony Fauci, mengatakan hasil awal dari uji coba obat-obatan Gilead menawarkan "kabar baik," memberikan beberapa optimisme bahwa para ilmuwan membuat kemajuan dalam terapi untuk memerangi pandemi.

"Apa yang sebenarnya mendorong pasar pada tahap ini adalah berita positif apa pun tentang potensi perawatan dan vaksin, karena pada akhirnya itu adalah pengubah permainan," kata Seema Shah, ahli strategi investasi global untuk Principal Global Investors.

"Itulah yang akan mendorong pasar, ditambah informasi sehubungan dengan pembukaan kembali aktivtas ekonomi setelah lockdown."

Berikut sejumlah data utama di pasar:

Saham
Futures pada Indeks S&P 500 datar pada 10:15 di Tokyo. Indeks itu naik 2,7 persen pada hari Rabu.
Indeks Topix Jepang bertambah 1,6 persen.
Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 1,1 persen.

Mata uang
Indeks Spot Dollar Bloomberg bertambah 0,2 persen.
Yen berada di 106,80 per dolar, turun 0,1 persen.
Yuan lepas pantai diperdagangkan pada 7,0764 per dolar.
Euro membeli $ 1,0857, turun 0,2 persen.

Obligasi
Imbal hasil pada obligasi 10-tahun turun satu basis poin menjadi 0,62 persen.
Imbal hasil 10-tahun Australia tetap di 0,92 persen.

Komoditas
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 5,4 persen menjadi $ 15,89 per barel.
Emas sedikit berubah pada $ 1,711.40 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper