Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 5 Reksa Dana Pendapatan Tetap Paling Cuan Pekan Lalu

Reksa dana pendapatan tetap mulai mendapat angin segar seiring aliran dana asing ke instumen obligasi.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Reksa dana pendapatan tetap mencatatkan kinerja paling bersinar sepanjang pekan lalu, disokong oleh inflow dana asing ke instrumen obligasi dalam negeri. 

Di sisi lain, terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu membuat kinerja reksa dana saham dan campuran melempem. 

Berdasarkan laporan mingguan Infovesta Utama per 27 April 2020, seluruh reksa dana mencetak kinerja imbal hasil yang cenderung beragam pada penutupan pekan lalu, seiring dengan IHSG mencatat pertumbuhan kinerja negatif yaitu sebesar 2,99 persen. 

Hal tersebut berdampak pada kinerja reksa dana saham yang diilustrasikan dengan Infovesta Equity Fund Index yang mencatat hasil negatif 2,84 persen. Nasib reksa dana campuran yang diilustrasikan dalam Infovesta Fund Index juga tak jauh berbeda yakni negated 1,39 persen. 

Sebaliknya, Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Pendapatan Tetap sama-sama mencatat pertumbuhan positif. Reksa dana pasar uang yang digambarkan dalam Infovesta Balanced Fund Index tercatat memiliki return 0,10 persen.

Sementara kinerja reksa dana pendapatan tetap yang dihimpun Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat paling moncer yaitu sebesar 0,58 persen. Ini seiring dengan obligasi pemerintah yang naik sebesar 0,46 persen dan Obligasi Korporasi naik tipis sebesar 0,09 persen dalam periode yang sama.

Kinclongnya kinerja obligasi dalam negeri sepanjang terakhir yakni 13 - 20 April 2020 ditopang oleh aliran modal masuk atau inflows investasi portofolio ke Indonesia secara net sebesar Rp1,57 Triliun. Angka ini didapatkan dari inflow asing terhadap SBN Rp4,37 triliun dan outflow saham Rp2,8 triliun.

Berdasarkan data DJPPR, kepemilikan SBN oleh asing menunjukkan adanya kenaikan dari Rp918,32 Triliun pada 13 April 2020 naik menjadi Rp923,79 T pada tanggal 20 April 2020. Transaksi SBN seri benchmark sendiri selama satu minggu terakhir didominasi oleh seri tenor 10 Tahun mencapai Rp19,19 Triliun dan diikuti dengan seri tenor 5 tahun mencapai Rp17,24 T. 

Menurut Infovesta, aksi pembelian SBN secara bertahap yang dilakukan oleh investor asing didukung dengan adanya spread yield yang menarik. Tercatat, spread yield antara Indonesia 10 years Government Bond dengan US Treasury 10 Years mencapai 7,32% per tanggal 24 April 2020.

Selain itu, indeks volatilitas pasar keuangan (VIX) sebagai indikator premi risiko sudah mengalami penurunan dari level 83,2 ke level 35,93 pada 24 April 2020. Akan tetapi angka ini belum kembali ke level normal sebelum pandemic muncul. 

“Hal ini berarti, kepanikan investor asing sudah mulai mereda dan mulai percaya diri untuk kembali memasuki investasi di negara berkembang seperti Indonesia,” demikian tulis Infovesta dalam laporannya, seperti dikutip Bisnis, Senin (27/4/2020).

 Berikut 5 Produk Reksa Dana Pendapatan Tetap Paling Cuan sepanjang pekan lalu:

  1.     Simas Pendapatan Prima (3,77 persen)
  2.     Mega Dana Pendapatan Tetap (3,41 persen)
  3.     Cipta Obligasi Unggulan (3,15 persen)
  4.     Cipta Obligasi Prima (3,09)
  5.     Ashmore Dana Obligasi Strategis Nusantara (2,96 persen)
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper