Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody’s: Kredit Korporasi Asia dalam Tren Negatif, Bagaimana Nasib Perusahaan Indonesia?

Dalam publikasinya, Senin (20/4/2020), Moody’s menyebutkan kondisi ekonomi semakin tertekan oleh volatilitas minyak dan harga komoditas. Faktor-faktor itu semakin mengurangi prospek ekonomi dan meningkatkan risiko resesi global.
Penampakan proyek pengembangan Lapangan gas Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd. Istimewa - Dok. SKK Migas
Penampakan proyek pengembangan Lapangan gas Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd. Istimewa - Dok. SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Moody’s Investors Service menyebut tren kredit perusahaan non keuangan Asia Pasifik akan tetap negatif pada 2020 karena pandemi Covid-19 telah secara masif mendisrupsi pertumbuhan ekonomi global dan rantai pasok yang berujung kepada tertekannya kualitas kredit perusahaan.

Dalam publikasinya, Senin (20/4/2020), Moody’s menyebutkan kondisi ekonomi semakin tertekan oleh volatilitas minyak dan harga komoditas. Faktor-faktor itu semakin mengurangi prospek ekonomi dan meningkatkan risiko resesi global.

“Kami memproyeksikan produk domesti bruto riil untuk ekonomi G-20 terkontraksi 0,5 persen pada 2020. Untuk dua ekonomi terbesar di dunia, kami memproyeksikan China tumbuh 3,3 persen dan Amerika Serikat terkontraksi 2 persen,” tulis Moody’s.

Moody’s menyebut COVID-19 menambah tekanan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Apalagi, beberapa juga sudah menghadapi tantangan perlambatan sebelumnya.

Kondisi itu mengganggu perdagangan global dan rantai pasokan. Sementara itu, langkah karantina wilayah dan perjalan menghambat permintaan dan sentimen konsumen.

"Ketidakpastian laju pemulihan ekonomi membebani pendapatan perusahaan dan kualitas kredit mereka. Risiko pembiayaan kembali juga akan cenderung meningkat untuk perusahaan yang lebih lemah dan sangat leveraged ketika jatuh tempo jatuh dalam masa stres,” ujar Moody’s.

Sejumlah negara telah mengumumkan dukungan fiskal dan moneter untuk meringankan beban perekonomian dan memastikan ketersediaan likuiditas untuk menahan guncangan kredit serta menstabilkan sistem keuangan.

Langkah-langkah itu dinilai Moody’s akan memberikan bantuan likuiditas jangka pendek kepada perusahaan yang terkena dampak.Namun demikian, pemulihan profil kredit akan bergantung kepada waktu yang diperlukan untuk mengendalikan imbas dari COVID-19 serta menjaga likuiditas.

Pada kuartal I/2020, Moody’s mencatat 26 persen peringkat perusahaan di Asia Pasifik terkena implikasi negatif. Jumlah itu naik dari 17 persen pada kuartal IV/2019.

Berikut daftar sejumlah perusahaan dan afiliasinya asal Indonesia yang peringkat ataupun outlook-nya dipangkas oleh Moody's

PerusahaanRating Q1/2020Rating Q4/2019NegaraSektor
Medco International Tbk.B1/NEGB2/POSIndonesiaEnergi
Medco Straits Services Pte. Ltd.B1/NEGB2/POSSingapuraEnergi
Medco Platinum Road Pte. Ltd.B1/NEGB2/POSSingapuraEnergi
Medco Oak Tree Pte. Ltd.B1/NEGB2/POSSingapuraEnergi
Saka Energi IndonesiaBa2/URFDBa2/NEGIndonesiaEnergi
Alam Sutera Realty Tbk.Caa1/NEGB2/NEGIndonesiaProperti
Pan Brothers Tbk.B1/NEGB1/STAIndonesiaManufaktur
Bumi Resources Tbk.Caa1/NEGB3/NEGIndonesiaLogam dan Tambang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper