Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Anjlok, Wall Street Melemah di Awal Perdagangan

Bursa saham Amerika Serikat melemah dari level tertinggi enam pekan pada awal perdagangan hari Senin (20/4/2020) karena minyak mentah anjlok dan investor menantikan sejumlah laporan keuangan perusahaan.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah dari level tertinggi enam pekan pada awal perdagangan hari Senin (20/4/2020) karena minyak mentah anjlok dan investor menantikan sejumlah laporan keuangan perusahaan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 melemah 1,2 persen atau 34,54 poin pada pukul 20.52 WIB setelah minyak West Texas Intermediate anjlok hingga US$12 per barel.

Sebagian besar kemerosotan minyak mentah terjadi ketika kontrak berjangka Mei yang berakhir Selasa memaksa penerimaan fisik pada saat kapasitas penyimpanan rendah.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,55 persen atau 376,49 poin ke level 23.866, sedangkan indeks Nasdaq Composite melemah 0,8 persen atau 69,49 poin ke level 8.580,66.

Sektor energi jatuh, dengan saham Exxon dan Chevron menjadi pendorong pelemahan indeks Dow Jones. Di sisi lain, Amazon.com mendorong penguatan sektor teknologi.

IBM, Halliburton, dan beberapa bank regional dijadwalkan merilis laporan keuangan hari ini.

Investor memulai minggu menimbang anjloknya minyak mentah dan tanda-tanda bahwa Kongres akan menyepakati paket stimulus baru

Laju musim pendapatan akan meningkat, dengan hampir seperlima perusahaan pada indeks S&P 500 merilis laporan keuangan pekan ini, termasuk Coca-Cola Co. dan Netflix Inc.

Pemerintah dan pembuat kebijakan terus berupaya membatasi tekanan ekonomi akibat wabah virus corona. Anggota parlemen AS semakin mendekati kesepakatan untuk menambah dana yang ditargetkan pada usaha kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper