Bisnis.com, JAARTA - Arab Saudi menyatakan siap untuk memangkas produksi minyak lebih lanjut jika diperluka saat aliansi negara pengekspor minyak atau OPEC dan produsen non OPEC atau OPEC plus bertemu lagi pada Juni 2020.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin salman mengatakan sikap Saudi merupakan bagian dari fleksibilitas dan pragmatisme untuk menjaga stabilitas harga minyak.
"Kami perlu melihat apa yang terjadi dengan penghancuran permintaan maupun perbaikan permintaan, tergantung bagaimana hal-hal itu berkembang," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (13/4/2020).
Sebelumnya, Arab Saudi, Rusia dan produsen minyak lainnya dalam aliansi OPEC plus telah mencapai kata mufakat bersejarah pada Minggu (12/4/2020) untuk mengurangi produksi secara bersama sebesar 9,7 juta barel per hari. Jumlah tersebut setara kisaran 10 persen pasokan minyak dunia.
Pangeran Abdulaziz mengungkapkan, saat ini produsen minyak seperti Saudi masih menghadapi ketidakpastian akibat pandemi virus corona (Covid-19).Namun, dia menyebut keinginan untuk memangkas produksi ada dalam perundingan dengan produsen lain.
Saudi hanya akan memangkas produksi jika sekutu mereka di OPEC plus juga melakukan hal yang sama. Namun dia mengingatkan bahwa perkiraan penurunan harga minyak lebih dalam menjadi terlalu pesimis sehingga OPEC plus tak perlu mengurangi lebih lanjut.
"Ini adalah situasi ketika setiap hari angkanya berubah, Anda harus tetap waspada tentang bagaimana hal-hal ini dapat berkembang," tukasnya.