Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Berpotensi Terbang Lebih Tinggi

Harga emas diperkirakan emas bergerak di kisaran US$1.600-US$1.700 per troy ounce dalam jangka pendek.
Bongkahan emas./Bloomberg
Bongkahan emas./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berpotensi terbang lebih tinggi seiring dengan fokus pasar tertuju pada prospek perlambatan ekonomi global.

Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan bahwa penyebaran COVID-19 yang semakin meluas semakin memperkuat sinyal resesi global sehingga seluruh bank sentral dan pemerintah di dunia tengah berlomba-lomba menggelontorkan stimulus untuk menyelamatkan perekonomian.

“Itulah faktor utama emas untuk kembali berada di jalur bullish seperti saat ini,” ujar Wahyu kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).

Untuk diketahui, setelah menyentuh level US$1.700 per troy ounce pertama kalinya pada awal Maret 2020, emas sempat terkoreksi akibat terpapar sentimen negatif jangka pendek penyebaran virus corona yang mendorong investor cenderung melikuidasi semua aset untuk mengumpulkan dolar AS, karena dolar AS atau greenback menjadi langka.

Wahyu menilai kalahnya emas dari dolar AS saat itu untuk menjadi aset investasi aman pilihan investor karena emas bukanlah alat tukar resmi dalam transaksi yang saat itu pasar mengalami kelangkaan likuiditas atau dolar AS.

Dia mengatakan bahwa kembalinya emas menyentuh level US$1.700 per troy ounce membawa emas berpotensi untuk terus mengejar US$1.800 per troy ounce. Bahkan, Wahyu menilai emas sangat berpotensi untuk menyentuh US$1.900 per troy ounce.

Dalam jangka pendek, Wahyu memperkirakan emas bergerak di kisaran US$1.600-US$1.700 per troy ounce.

Sementara itu, Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menyatakan penguatan emas juga didukung oleh indeks dolar AS yang sudah mengalami jenuh beli sehingga pasar melepas sebagian greenback dan kembali bermain di aset berisiko.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (7/4/2020) hingga pukul 17.01 WIB, harga emas berjangka untuk kontrak Juni 2020 di bursa Comex bergerak menguat 0,38 persen ke level US$1.700,9 per troy ounce. Pada perdagangan pagi ini, emas sempat melonjak hingga ke level US$1.742 per troy ounce, menjadi level tertinggi sejak November 2012.

Sementara itu, harga emas di pasar spot terkoreksi 0,59 persen ke level US$1.651,09 per troy ounce. Adapun, dalam perdagangan yang sama indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,49 persen ke level 100,192.

Dia mengatakan bahwa emas di pasar spot sangat berpotensi menyusul harga emas berjangka,yaitu bertengger di kisaran US$1.700 per troy ounce, tetapi tidak dalam waktu dekat. Dia memproyeksi dalam jangka pendek harga emas di pasar spot bergerak di kisaran US$1.630-US$1.680 per troy ounce.

“Namun, emas berpotensi terkoreksi juga ketika berhasil menyentuh level tertingginya atau short selling,” ujar Suluh kepada Bisnis, Selasa (7/4/2020).

Di sisi lain, untuk emas batangan dalam negeri, olahan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), berpotensi melemah seiring dengan rupiah yang bergerak menguat.

Suluh memproyeksi pada perdagangan Rabu (8/4/2020) emas antam untuk ukuran 1 gram berada di kisaran posisi Rp920.000-Rp950.000 per gram.

Adapun, berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam untuk ukuran 1 gram pada Selasa (7/4/2020) dibanderol harga Rp963.000 per gram, naik Rp32.000 per gram dari perdagangan sebelumnya di level Rp931.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper