Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Pertahankan Peringkat Indofood Sukses Makmur (INDF)

Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan kembali peringkat idAA+ untuk Indofood Sukses Makmur dan Obligasi III Tahun 2017.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia menetapkan kembali peringkat idAA+ untuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk. serta mempertahankan outlook stabil untuk peringkat perseroan.

Dalam siaran pers yang dikutip, Selasa (7/4/2020), Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan kembali peringkat idAA+ untuk Indofood Sukses Makmur dan Obligasi III Tahun 2017. Selain itu, Pefindo juga memberikan outlook stabil untuk peringkatkan perusahaan.

Analis Pefindo Martin Pandiangan dan Christyanto Wijaya menjelaskan bahwa obligor dengan peringkat idAA memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Adapun, tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

“Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar perusahaan yang sangat kuat di industri makanan dalam kemasan, portofolio usaha yang terdiversifikasi dengan baik, kegiatan usaha yang terintegrasi secara vertikal, dan perlindungan arus kas yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh persaingan yang ketat di industri,” tulis tim Analis Pefindo dalam siaran persnya.

Pefindo menyebut peringkat perseroan dapat dinaikkan apabila mampu memperbaiki struktur permodalan, perlindungan arus kas secara konsisten, serta mempertahankan posisi bisnis yang kuat. Hal itu tercermin dari funds from operations (FFO) to debt ratio lebih dari 45 persen secara berkelanjutan.

Sebaliknya, Pefindo juga dapat menurunkan peringkat emiten berkode saham INDF itu apabila pendanaan ekspansi dengan utang lebih besar dari proyeksi tanpa disertai kinerja bisnis yang lebih kuat.

“Pefindo juga dapat menurunkan peringkat jika pandemik COVID-19 yang berkepanjangan dan depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang lebih tinggi daripada yang diantisipasi secara signifikan mempengaruhi bisnis perusahaan khususnya kemampuan untuk mengamankan pasokan bahan baku yang besar dan peralatan untuk belanja modal,” tulis Tim Analis Pefindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper