Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya (WSKT) Pantang Surut Divestasi Konsesi Jalan Tol

Waskita Karya melalui anak usahanya Waskita Toll Road berencana melepas kepemilikan saham di enam ruas jalan tol.
Interchange di Jalan tol Kanci-Pejagan. Jalan tol ini dikelola oleh PT Semesta Marga Raya, anak usaha PT Waskita Transjawa Roll Road. Waskita Toll Road memiliki 39,49 persen saham WTTR per 1 April 2020./wtr.co.id
Interchange di Jalan tol Kanci-Pejagan. Jalan tol ini dikelola oleh PT Semesta Marga Raya, anak usaha PT Waskita Transjawa Roll Road. Waskita Toll Road memiliki 39,49 persen saham WTTR per 1 April 2020./wtr.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Grup PT Waskita Karya (Persero) Tbk. masih berupaya mencapai target divestasi kepemilikan di enam ruas jalan tol, serta terus menambah porsi kepemilikan di anak usaha badan usaha jalan tol (BUJT). Upaya ini tetap dilakukan kendati iklim perekonomian dihantui pandemi virus corona (Covid-19).

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Tol Road (WTR) Alex Siwu menjelaskan perseroan bakal melego saham di enam ruas tol.  Sebanyak dua kepemilikan saham akan dilepas secara langsung (direct divestment) sedangkan sisanya melalui penerbitan instrumen modal.

“Rencana divestasi tahun ini empat ruas tol di Transjawa dengan divestasi langsung, dan dua ruas tol dengan menerbitkan instrument equity,” katanya kepada Bisnis, Senin (6/4/2020).

Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. ini juga baru melakukan buyback atau pembelian kembali kepemilikan saham di PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) sebesar 4,75 persen melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). 

Perseroan kini memiliki 39,49 persen kepemilikan di WTTR. Sementara itu, RDPT Ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa masih menjadi pemegang saham mayoritas WTTR sebanyak 60,5 persen.

Sebelumnya, WTR melego 70 persen saham WTTR ke RDPT pada April 2018 lalu. Berdasarkan Laporan Tahunan Waskita Karya, divestasi saham WTTR tersebut mendatangkan dana segar sebesar Rp1,3 triliun.

Berdasarkan perjanjian jual-beli antara WTR dengan RDPT, WTR memiliki opsi untuk membeli kembali atau buyback secara bertahap selama 5 tahun sejak transaksi diteken. Alex menambahkan buyback dilakukan sejak 2019.

“RDPT WTTR diterbitkan tahun 2018, dan tahun lalu kami sudah melakukan buyback. Untuk tahun ini kami masih ada rencana untuk kembali melakukan buyback,” jelasnya.

Untuk diketahui, WTTR merupakan pemegang saham mayoritas  pada tiga badan usaha jalan tol, yaitu PT Semesta Marga Raya (Ruas Kanci-Pejagan), PT Pejagan Pemalang Toll Road (Ruas Pejagan-Pemalang), dan PT Trans Jawa Paspro Jalan tol (Ruas Pasuruan-Probolinggo).

Calon Investor Tertarik

Sementara itu, Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menuturkan bahwa WTR sebagai anak usaha tengah melakukan proses pelepasan kepemilikan konsesi di bawah WTTR. Dia mengklaim sudah berhasil menjaring sejumlah investor yang tertarik.

“WTR tengah melakukan proses pelepasan kepemilikan konsesi jalan tol yang ada dibawah WTTR. Sudah ada beberapa investor yang berminat atas ruas-ruas tol tersebut dan tengah melakukan proses due diligence,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (6/4/2020).

Salah satu ruas yang sudah mendapatkan peminat adalah ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT). Waskita Karya memiliki 30 persen kepemilikan di PT Jasamarga Kualanamu sebagai pengelola ruas tersebut. Kepemilikan ini terdiri dari 15 persen kepemilikan langsung, dan 15 persen lainnya melalui WTR.

“Masih dalam proses [divestasi ruas MKTT], kan harus izin internal dulu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper