Bisnis.com, JAKARTA – Pasar berjangka Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan seiring dengan perlambatan jumlah korban pandemi virus corona di dunia pada Minggu (5/4/2020) kemarin.
Sentimen ini sekaligus menghentikan berita negatif terkait jumlah korban pandemi ini secara sementara. Meski demikian, dampak ekonomi yang muncul terhadap wabah ini diperkirakan akan berlangsung selama beberapa waktu.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (6/4/2020), indeks berjangka S&P 500 dibuka menguat lebih dari 1 persen yang juga diikuti dengan pasar di Jepang. Sementara itu, nilai Poundsterling terkontraksi karena sentimen Perdana Menteri Boris Johnson yang dibawa ke rumah sakit karena virus corona.
Adapun harga minyak ikut mengalami penurunan seiring dengan ketidakpastian pertemuan antara negara-negara penghasil minyak dunia yang semula dijadwalkan pada 9 April 2020.
Sementara itu, pasar saham AS juga ditutup melemah pada pekan lalu setelah sempat menunjukkan tren kenaikan. Hal ini terjadi karena menurunnya angka pekerjaan di negara tersebut yang mencerminkan dampak negatif pandemi virus corona terhadap perekonomian. Data ini kemungkinan akan semakin menurun pada bulan ini.
Kepala Ekonom di Stifel Nicolaus & Co. Lindsey Peigza mengatakan, saat ini pemerintah AS terlihat masih optimistis dapat mengerem laju penyebaran virus ini dan dapat membuka kegiatan ekonomi secara normal pada akhir April atau awal Mei.
Baca Juga
“Bila hal ini terjadi, AS dapat mengontrol penurunan yang terjadi dari potensi depresiasi menjadi skenario resesi,” katanya dikutip dari Bloomberg, Senin (6/4/2020).
Berikut adalah pergerakan pasar dunia:
Saham
- Indeks Berjangka S&P 500 naik 1,3 persen hingga pukul 8:02 waktu Tokyo, Jepang. S&P 500 terkontraksi 1,5 persen pada Jumat lalu.
- Indeks Berjangka Jepang, Nikkei 225 naik 1 persen pada pembukaan perdagangan hari ini.
- Indeks Berjangka Hang Seng turun 0,5 persen pada Jumat Sementara S&P/ASX 200 Australia naik 0,9 persen.
Mata Uang
- Nilai Yen Jepang naik 0,1 persen ke 108,47 per dolar AS
- Nilai beli Euro ikut naik 0,2 persen menjadi $1,0818
- Nilai mata uang Yuan China terpantau di level 7,1122 per dolar AS
- Poundsterling Inggris tergelincir 0,2 persen ke level $1,2243.
Obligasi
- Imbal hasil obligasi Amerika Serikat (US Treasury) tenor 10 tahun tetap berada di level 0,6 persen pada Jumat.