Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2019 : Jual Saham Rumah Sakit, Laba Intiland (DILD) Naik 23,46 Persen

Penjualan saham di entitas Surabaya Jasa Medika memberikan kontribusi pendapatan Rp446,9 miliar.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Intiland Development Tbk. mencatatkan laba bersih sebesar Rp251,43 miliar pada 2019,  naik 23,46 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2018, total laba bersih perseroan mencapai Rp203,66 miliar. Dengan begitu, laba per saham yang diatribusikan ikut meningkat 20 persen dari posisi Rp20 ke Rp24.

Peningkatan laba bersih pada 2019 ditopang oleh pos penjualan entitas asosiasi yang menyumbang sebesar Rp446,90 miliar. Pasalnya, pada 2018 pos ini tidak mencatatkan penghasilan sama sekali.

Emiten bersandi saham DILD itu menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Surabaya Jasa Medika (SJM) kepada PT Istana Mobil Surabaya Indah. SJM merupakan pengelola National Hospital Surabaya 

Dari sisi top line, perseroan mencetak pendapatan sebesar Rp2,736 triliun naik 7,21 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp2,55 triliun. Namun seiring naiknya pendapatan, beban pokok juga ikut naik 3,75 persen menjadi Rp1,60 triliun.

DILD juga tercatat melakukan efisiensi pada beban penjualan sebesar 0,51 persen menjadi Rp444,62 miliar.

Selain itu, total liabilitas perseroan mencapai Rp7,54 triliun. Liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,55 triliun dengan liabilitas jangka panjang Rp3,99 triliun.

Adapun total aset mencapai Rp14,77 triliun dengan aset lancar sebesar Rp4,18 triliun. Lalu aset tidak lancar tercatat Rp10,59 triliun.

Sepanjang tahun lalu perseroan menghabiskan dana Rp503,57 miliar untuk kas operasional. Jumlah ini naik 1.673 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp28,40 miliar. Membengkaknya segmen ini karena pos kas dihasilkan dari operasi mencatatkan penurunan signifikan dari posisi Rp603,83 miliar menjadi Rp148,14 miliar.

Dengan begitu laba kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp1,41 triliun Pada akhir perdagangan sesi I, saham DILD masih berada di level Rp248 per saham seperti pembukaan. Rentang perdagangan saham DILD pada level Rp240 sampai Rp260 dengan jumlah frekuensi transaksi sebanyak 57 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper