Bisnis.com, JAKARTA - Emas batangan cetakan dalam negeri, yakni cetakan PT Antam Tbk. diperkirakan bakal berbalik melemah pada perdagangan selasa (17/3/2020) seiring pelemahan harga emas dunia.
Pada Senin (16/3/2020), harga emas 24 karat Antam memang berbalik menguat alias rebound. Harga emas Antam ukuran 1 gram naik Rp10.000 ke level Rp819.000. Rebound tersebut sekaligus memutus tren pelemahan empat hari berturut-turut.
Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono memprediksi harga emas Antam akan terkoreksi jika harga emas di pasar global bertahan di bawah level US$1.500 troy ounce. Dengan level harga di bawah US$1.500 per troy ounce, harga emas akan tetap terkoreksi kendati rupiah melemah.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (16/3/2020) hingga pukul 19.34 WIB, harga emas di pasar spot melemah 3,8 persen menjadi US$1.471,77 per troy ounce. Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak April 2020 di bursa Comex melemah 2,6 persen ke level US$1.477,3 per troy ounce. Adapun, harga rupiah ditutup di level Rp14.933 per dolar AS, melemah 1,05 persen atau 155 poin.
“Emas antam akan sedikit koreksi pasca The Fed pangkas suku bunga 100 bps dan menjalankan paket stimulus,” ujar Suluh kepada Bisnis, Senin (16/3/2020).
Namun, emas antam pecahan satu gram masih berpotensi untuk kembali ke level Rp850.000 per gram, jika rupiah menembus level psikologis Rp15.000 per dolar AS, yang mungkin saja akan segera di sentuh dalam waktu dekat.
Suluh merekomendasikan investor untuk membeli emas pecahan 10 gram dibandingkan dengan pecahan satu gram karena nilainya yang lebih murah. Pada Senin (16/3/2020), emas pecahan 10 gram dibanderol Rp7,765 juta atau setara Rp776.500 per gram.