Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Merck Tbk. berpotensi kehilangan pendapatan sebesar Rp32 miliar. Pasalnya, perseroan berkode saham MERK tersebut mengumumkan pihaknya tidak lagi memasok dan mendistribusikan produk Thiamine untuk Bayer Indonesia.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), angka Rp32 miliar ini berasal dari referensi rata-rata penjualan selama tiga tahun terakhir.
Berdasarkan surat yang ditandatangani oleh Presiden Direktur Evie Yulin dan Direktur Bambang Nurcahyo tersebut, perseroan menyebutkan telah menerima pemberitahuan dari Merck KGaA, pemegang saham utama Merck sehubungan dengan adanya permintaan mengalokasikan dan mengubah proses pengadaan produk.
Bayer Consumer Care AG, pelanggan produk bahan baku obat global Merck disebutkan memutuskan untuk mengalokasikan dan mengubah proses pengadaan produk Thiamine Phospohoric Acid Ester Chloride Dihydrate (Thiamine) secara global melalui Jerman.
“Adanya kejadian akan menyebabkan bertambahnya kewajiban keuangan atau menurunnya pendapatan emiten atau perusahaan publik secara material,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Senin (16/3/2020).
Meski begitu, perseroan tetap akan memaksimalkan penjualan produk bahan baku obat lainnya sebagai sumber pendapatan.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham MERK kian hari kian terkoreksi. Hingga pukul 14.54 WIB, perdagangan Senin (16/3/2020), saham MERK sudah terkoreksi 6,76 persen atau 125 poin ke level Rp1.725.
Dengan volume transaksi sebesar 14,6 ribu lembar saham, saham MERK sudah ditransaksikan sebesar Rp25,57 juta.