Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Auto Reject Saham Debutan Terhenti

Emiten pendatang baru ke-17 di Bursa Efek Indonesia, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. memutus tren auto reject atas (ARA) pada emiten baru .
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi. Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Tren auto reject atas atau ARA yang dialami oleh perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering /IPO) pada 2020 akhirnya terhenti.

PT Metro Healthcare Indonesia Tbk.(CARE) emiten di bidang kesehatan merupakan emiten ke-17 yang melantai di bursa pada 2020. Hingga pukul 09.26 WIB, harga saham CARE terpantau pada Rp124 per saham, naik 20,39 persen bila dibandingkan dengan harga penawaran sebesar Rp103. 

Dengan demikian, tren auto reject atas yang sebelumnya dialami oleh 16 perusahaan yang melakukan IPO pada tahun ini pun akhirnya terhenti. 

Harga tertinggi pembelian saham CARE sebesar Rp130 dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1.444 kali. Adapun volume perdagangan saham CARE hingga 09.26 WIB berada di level 403,050 dengan nilai transaksi sebesar Rp4,75 miliar. 

Pada masa penawaran umum, CARE melepas sebanyak-banyaknya 10 miliar saham atau 30,075 persen saham dari total modal ditempatkan. Pada masa penawaran umum, AMAN membanderol sahamnya Rp103 untuk menghimpun dana Rp1,030 triliun. 

Rencananya uang hasil penawaran umum itu akan digunakan perseroan untuk melakukan peningkatan modal pada PT Metro Global Medika (MGM). Sebanyak 60 persen akan dipinjamkan pada enam entitas anak tidak langsung yang selanjutnya akan digunakan untuk membeli delapan bidang tanah di berbagai kota yang akan dibangun rumah sakit. 

Kemudian 30 persen dana akan dipinjamkan kepada PT Semesta Akasa Jayapura (SAJ), entitas anal tidak langsung yang selanjutnya akan digunakan untuk pembiayaan sebagian pembangunan rumah sakit serta pembelian peralatan rumah sakit. Sisanya sekitar 10 persen akan dipinjamkan kepada entitas anak tidak langsung yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper