Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terseret ke kisaran level 5.100 pada akhir perdagangan hari ini, Senin (9/3/2020), sekaligus level terendahnya sejak Desember 2016. IHSG pun diprediksi belum keluar dari tren tertekan.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di posisi 5.136,81 setelah turun tajam 6,58 persen atau 361,73 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (6/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.498,54 dengan anjlok 2,48 persen atau 139,59 poin, penurunan hari kedua berturut-turut sejak perdagangan 5 Maret.
Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka anjlok 2,44 persen atau 133,94 poin di posisi 5.364,6. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.133,15 – 5.364,6.
Seluruh 9 sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin sektor aneka industri yang merosot 9,42 persen, disusul sektor pertanian yang turun 7,92 persen dan industri dasar yang melemah 7,35 persen.
Dari 682 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 41 saham menguat, 381 saham melemah, dan 260 saham stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 6,69 persen dan 6,48 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya mengatasi pemerosotan IHSG lebih lanjut dalam jumlah besar.
Dalam Surat Edaran OJK Nomor 3/SEOJK.04/2020 tanggal 9 Maret 2020, OJK mengatur buyback saham dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Selain itu, jumlah saham yang dibeli kembali dapat lebih dari 10 persen dari modal disetor dan paling banyak 20 persen dari modal disetor. Adapun, ketentuan paling sedikit saham beredar yakni 7,3 persen dari modal disetor.
Adapun, BEI juga akan mengimplementasikan perubahan batas auto rejection bawah sebesar 10 persen mulai Selasa (10/3/2020). Langkah ini menyusul laju indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terkoreksi tajam.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan hari ini indeks bergerak pada rentang 4.971 – 5.202 dengan kecenderungan melemah. Sejumlah saham yang daoat diperhatikan adalah BBCA, BBNI, JSMR, ASII, ROTI, TLKM, BBRI, UNVR, dan ICBP.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,64 persen atau 84,02 poin ke level 5.220,83 pada akhir perdagangan.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.149,45-5.278,42.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,75 persen atau 90 poin ke level 5.226,81 menjelang akhir perdagangan.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.149,45-5.278,42.
Pergerakan IHSG melonjak 2,57 persen atau 131,84 poin ke level 5.268,64 pada awal sesi II perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG melonjak 2,30 persen atau 118,37 poin ke level 5.255,18 pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG melonjak 2,59 persen atau 133,12 poin ke level 5.269,93 menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di level 5.149,45 - 5.278,42.
Pergerakan IHSG naik tajam 1,98 persen atau 101,77 poin ke level 5.238,58 pada perdagangan pagi ini.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 2,94 persen dan 4 persen menjadi pendorong utamanya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound ke zona hijau dengan dibuka naik 0,25 persen atau 12,68 poin ke level 5.149,49 pada perdagangan pagi ini.