Bisnis.com, JAKARTA – Perang harga minyak menyeret bursa Eropa turun tajam pada perdagangan sore ini, Senin (9/3/2020), menambah pukulan baru terhadap ekonomi global yang sudah bergulat dengan wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 terbenam 6,6 persen pada pukul 08.25 pagi waktu London (pukul 15.25 WIB), penurunan terbesar sejak 2016.
Saham-saham emiten energi berjatuhan menyusul runtuhnya diskusi antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia yang mendorong Arab Saudi untuk melancarkan perang harga.
Aksi jual saham besar-besaran di Eropa sejak mencapai puncaknya pada Februari, didorong oleh meningkatnya wabah virus di luar China, mendorong beberapa indeks sektor dan indeks saham acuan di kawasan ini ke wilayah bearish.
Indeks saham FTSE MIB di Italia, yang kini merupakan negara paling terdampak oleh corona setelah China, pun anjlok 20 persen dari level tertingginya. Sementara itu, indeks FTSE 100 Inggris dan IBEX 35 Spanyol siap memasuki teritori bearish.
"Sejauh ini, pasar sebagian besar telah mengabaikan berita positif, yang sesuai dengan suasana panik,” ujar David Kunz, direktur pelaksana di BX Swiss di Zurich.
Baca Juga
“Pasar jelas kini mengkhawatirkan kemungkinan resesi,” tambahnya.
Serangkaian peringatan mengenai laba dan penjualan, dikombinasikan dengan laporan lebih banyak kasus infeksi virus corona, mengempaskan optimisme singkat yang sempat menghampiri pasar atas langkah-langkah kebijakan untuk memerangi dampak wabah ini.