Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nusantara Infrastructure Bakal Undang Asing Masuk ke Anak Usaha

Paling cepat rencana ini diperkirakan bisa terealisasi pada tahun depan.
Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), M. Ramdani Basri./Ilman A. Sudarwan
Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), M. Ramdani Basri./Ilman A. Sudarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Nusantara Infrastructure Tbk.(META) berencana mengundang mitra strategis dari luar negeri untuk masuk ke dalam struktur pemegang saham anak usaha di bidang jalan tol, PT Margautama Nusantara (MUN).

Presiden Direktur Nusantara Infrastructure M. Ramdani Basri mengatakan pihaknya telah mulai menjajaki kemitraan baru tersebut. Hal ini akan dilakukan melalui divestasi 25 persen saham MUN milik Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC), perusahaan yang memiliki 74,24 persen saham perseroan.

“Nanti kita undang asing lagi untuk masuk. Sudah ada penjajakan, kami punya banyak partner, dan itu pemain yang very strong, punya kemampuan, punya pengalaman, jadi kita cari partner yang ahli di bidangnya,” jelasnya kepada Bisnis, pekan lalu

Dia menerangkan, tahun lalu, MPTC mengakuisisi 25 persen saham CapAsia di MUN sehingga MPTC memiliki seluruh saham MUN baik secara langsung maupun melalui META.Porsi kepemilikan ini akan dilepas separuhnya kepada mitra baru dan separuhnya lagi kepada perseroan.

Meski begitu dia belum dapat menyampaikan kapan rencana ini akan terealisasi. Menurutnya, meski sudah memiliki pengalaman kemitraan dengan pihak asing, membawa mitra baru masuk ke bisnis infrastruktur dalam negeri tidak akan mudah.

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa perseroan juga memiliki rencana untuk melakukan penambahan ekuitas. Namun, rencana ini tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Paling cepat, lanjut Ramdani, rencana ini akan dilakukan pada tahun depan.

“Saya pikir, mungkin tahun depan. Kalau kami dapat sebagai pemenang untuk prakarsa [Ruas Ulujami-Jatiasih] kita masih bisa pakai dana internal lah, nah nanti [penambahan] ekuitasnya bertahap, tidak sekaligus, pembangunan sekian persen, ada dari bank, sekian persen ekuitas,” jelasnya.

Perseroan pernah melakukan penambahan ekuitas pada 2010. Saat itu perseroan melakukan penerbitan saham baru atau right issue senilai Rp750 miliar. Aksi korporasi itu juga disertai dengan penerbitan waran senilai Rp150 miliar.

Selain skema itu, perseroan juga masih mempertimbangkan sejumlah skema lain untuk meningkatkan leverage utang. Salah satu skema yang dipertimbangkan adalah kombinasi kombinasi dengan kontraktor melalui skema proyek turnkey dan semi turnkey.

“Rasio utang kami cuma 0,43 kali, jadi dari situ kita bisa tambah, kemudian yang kedua, mungkin juga bisa kita lakukan corporate action tambah equity, kita juga bisa undang partner. Jadi ada macam-macam skema,” jelasnya.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper