Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kali Sejak 2017, Harga Minyak Brent ke Bawah Level US$50 per Barel

Ketidakpastian soal dukungan Rusia untuk memangkas produksi dalam jumlah yang besar menyeret harga minyak mentah dunia turun tajam pada perdagangan Kamis (5/3/2020).
Eksplorasi minyak di lepas pantai/Antara
Eksplorasi minyak di lepas pantai/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah bergerak lebih stabil pada perdagangan di Asia pagi ini, ketika para investor mencari kejelasan tentang apakah Rusia akan menyetujui usulan OPEC soal pemangkasan produksi dalam jumlah yang besar guna memerangi dampak wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2020 naik 16 sen menjadi US$46,06 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 10.11 pagi waktu Sydney.

Para menteri negara-negara yang tergabung dalam OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak) memperpanjang proposal awal mereka untuk pengurangan pasokan sebesar 1,5 juta barel per hari hingga akhir tahun, menurut para delegasi.

Namun, pengurangan tersebut masih bergantung pada dukungan Rusia, yang sejauh ini belum terbukti. Di sisi lain, Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo menyampaikan jaminan komitmen kartel minyak ini untuk menstabilkan pasar minyak, tetapi sentimen tetap rapuh.

Ketidakpastian soal dukungan Rusia tersebut menyeret harga minyak WTI kontrak April ditutup merosot 1,9 persen atau 88 sen di level US$45,90 per barel pada perdagangan Kamis (5/3).

Harga minyak Brent untuk kontrak Mei 2020 bahkan anjok 2,2 persen atau US$1,14 ke level US$49,99 per barel di ICE Futures Europe Exchange, level di bawah US$50 untuk pertama kalinya sejak Juli 2017.

“Ada banyak skeptisisme tentang kerja sama Rusia dan hal itu menyebabkan kesulitan di pasar,” ujar Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di US Bank Wealth Management.

“Ada risiko signifikan bahwa harga minyak bisa bergerak lebih rendah dari titik ini,” tambahnya, dilansir dari Bloomberg.

Kebutuhan bagi OPEC dan aliansinya (OPEC+) untuk membatasi pasokan akan lebih mendesak tahun ini karena pasar global terbebani kekhawatiran akan wabah virus corona yang juga mengurangi permintaan minyak.

OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak hanya sebesar 480.000 barel per hari tahun ini, turun dari perkiraan 990.000 barel yang dibuat bulan lalu.

Bank-bank besar dan konsultan di Wall Street bahkan mengantisipasi permintaan minyak global yang berkontraksi pada 2020, untuk keempat kalinya dalam hampir empat dekade.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak April 2020

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

5/3/2020

45,90

-0,88 poin

4/3/2020

46,78

-0,40 poin

3/3/2020

47,18

+0,43 poin

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Mei 2020

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

5/3/2020

49,99

1,14 poin

4/3/2020

51,13

-0,73 poin

3/3/2020

51,86

-0,04 poin

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper