Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Pangkas Bunga 50 Bps, Terbesar Dalam 12 Tahun Terakhir

The Federal Reverse (The Fed) tiba-tiba memangkas suku bunga acuan hingga 50 basis poin. Langkah ini dilakukan demi menguatkan ekonomi Amerika Serikat terhadap dampak virus corona.
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell./ REUTERS - Yuri Gripas
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell./ REUTERS - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA - Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemotongan darurat suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps), 1 hingga 1,25 persen, untuk melindungi ekonomi Amerika Serikat dari risiko wabah virus corona di dunia.

Pemotongan suku bunga ini merupakan langkah yang tak biasa dilakukan Bank Sentral Amerika, karena acap kali dilakukan secara terjadwal.

Meski demikian, The Fed menegaskan bahwa langkah ini bukanlah bentuk melemahnya ekonomi Paman Sam. "Fundamental ekonomi AS tetap kuat," begitu pernyataan The Fed yang dilansir dalam situs resmi mereka, Selasa (3/3/2020) malam waktu Indonesia.

"Namun, virus corona menimbulkan risiko yang berkembang terhadap kegiatan ekonomi. Mengingat risiko-risiko ini dan dalam mendukung pencapaian pekerjaan maksimum dan sasaran stabilitas harga, Komite Pasar Terbuka The Fed hari ini memutuskan untuk menurunkan suku bunga."

Ini adalah kali pertama sejak 12 tahun terakhir The Fed melakukan pemotongan darurat. Terakhir, langkah ini diambil pada 2008, kala terjadi krisis perbankan dalam subprime mortage.

Meski demikian, Chairman The Fed, Jerome Powell menyatakan bahwa ini adalah keputusan yang terbaik, dan The Fed 'menyukai' kebijakan ini. 

"Rekan-rekan dan saya sendiri mengambil tindakan ini untuk membantu ekonomi negara agar tetap kuat dalam menghadapi risiko baru terhadap prospek ekonomi negara," ucap Chairman The Fed, Jerome Powell, seperti dilansir Bloomberg.

"Kami menyukai kebijakan kami ini," tambahnya menjawab pertanyaan para wartawan.

Dalam mengambil keputusan itu, voting menghasilkan suara bulat untuk pemangkasan suku bunga 50 bps ini.

Voting untuk tindakan kebijakan moneter adalah Jerome H. Powell (Ketua); John C. Williams (Wakil Ketua); Michelle W. Bowman; Lael Brainard; Richard H. Clarida; Patrick Harker; Robert S. Kaplan; Neel Kashkari; Loretta J. Mester; dan Randal K. Quarles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andya Dhyaksa
Editor : Andya Dhyaksa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper