Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa pertambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk. bakal menerbitkan obligasi global sebanyak-banyaknya US$750 juta atau Rp10,5 triliun (Kurs Rp14.000) sebagai langkah perseroan untuk melunasi utang eksisting (refinancing)
Dalam prospektus yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia Senin (2/3/2020), perseroan akan menerbitkan surat utang global dengan kupon maksimal 10 persen dan akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).
Obligasi ini akan jatuh tempo maksimal pada 2027 dan belum memiliki investor pembeli awal pada saat prospektus diterbitkan.
Rencananya, perseroan akan menggunakan dana hasil emisi obligasi itu untuk membayar seluruh atau sebagian kewajiban utang perseroan yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2019 yang telah diaudit.
Dana kas internal yang semula akan dialokasikan perseroan untuk membayar seluruh atau sebagian utang, nantinya akan difokuskan untuk mengembangkan kegiatan usaha perseroan.
“Rencana transaksi diharapkan untuk memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan dan kegiatan usaha perseroan yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi kelompok usaha perseroan,” tulis manajemen Delta Dunia Makmur dalam prospektus yang dikutip Bisnis, Senin (2/3/2020).
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham DOID itu memiliki total liabilitas sebesar US$901,34 juta, dengan rincian liabilitas jangka pendek sejulmah US$257,34 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$643,99 juta.
Sementara itu, kas dan setara kas perseroan hingga akhir 2019 tercatat sebesar US$87,48 juta, naik 31,3 persen dari total kas dan setara kas pada 2018 senilai US$66,6 juta.
Adapun, perseroan akan meminta restu pemegang saham untuk menerbitkan obligasi ini pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 8 April 2020, bersamaan dengan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).