Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Syariah Memerah, Ini Dia Biang Keladinya

Sepanjang tahun berjalan, Jakarta Islamic Index (JII) terjun 19,60 persen.
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Sejalan dengan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kinerja indeks syariah juga ikut melorot. Pelemahan didorong oleh saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) penghuni indeks.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga akhir perdagangan Jumat (28/2/2020) tiga indeks saham syariah mencatatkan rapor merah dengan penurunan yang lebih dalam dibandingkan IHSG.

Sepanjang tahun berjalan, Jakarta Islamic Index (JII) terjun 19,60 persen, Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) turun 16,50 persen, dan Jakarta Islamic Index 70 (JII70) turun 18,44 persen. Sementara itu IHSG tercatat merosot 13,30 persen ytd.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan pelemahan indeks syariah utamanya karena 5 saham pemberi bobot terbesar penghuni indeks menurun jauh lebih dalam dibandingkan dengan IHSG.

Dia mencontohkan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang menurun 13,30 persen secara year to date. TLKM tercatat memiliki bobot terbesar di indeks syariah, yakni 10.95 persen pada ISSI dan 18.16 persen pada JII.

Hendriko juga membandingkannya dengan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai saham dengan bobot terbesar di IHSG yang hanya turun 6,25 persen. Adapun porsi saham BBCA di IHSG hanya sekitar 10,77 persen.

“TLKM juga menjadi movers ketiga IHSG, tapi hanya menyumbang 5.9 persen pada IHSG. Karena bobot TLKM pada Islamic Index lebih besar, penurunan pada TLKM akan banyak menekan pergerakan Islamic Index ini,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (28/2/2020).

Berikut tabel perbandingan 5 besar saham penghuni indeks dengan besaran pelemahannya, diurutkan berdasarkan saham dengan kapitalisasi terbesar yang menyumbang bobot besar ke masing-masing indeks:

Saham-saham yang berpengaruh besar terhadap indeks (YTD)
IHSGIndeks Syariah
BBCA -6.52%TLKM -13.30% ytd
BBRI -5.23%UNVR -20.18% ytd
TLKM -13.30%ASII -18.18% ytd
UNVR -20.18%TPIA -27.49% ytd
BMRI -6.51%ICBP -8.97% ytd
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper