Bisnis.com, JAKARTA – Kendati mengalami suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Envy Technologies Indonesia Tbk. (ENVY) tetap ada yang meminati. Setidaknya terjadi transaksi pembelian saham senilai Rp56,71 miliar.
Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Envy Technologies Indonesia Ni Wayan Sukawidiani Resi menyampaikan ada dua transaksi pembelian saham oleh Rafli bin Ridwan. Sebelumnya, Rafli memegang 0,75 persen saham ENVY.
Pada 6 Februari 2020, Rafli membeli 82.692 saham ENVY dengan harga transaksi Rp250 per saham. Total transaksi pun mencapai Rp20,67 miliar.
Selanjutnya, pada 18 Februari 2020, Rafli melakukan penambahan saham ENVY sebanyak 163.820.800 saham dengan harga Rp220. Nilai transaksi sebesar Rp36,04 miliar. Dari dua transaksi itu, Rafli melakukan total pembelian Rp56,71 miliar.
Rafli pun menambah kepemilikannya di perusahaan teknologi itu sebesar 13,69 persen, sehingga dirinya memegang 14,44 persen saham ENVY. Status kepemilikan saham adalah langsung, dan tujuan transaksi adalah investasi.
Padahal mengutip data Bloomberg, saham ENVY sedang mengalami suspensi sejak awal Februari 2020. Sahamnya terakhir diperdagangkan pada Jumat (31/1/2020), menurun 24,86 persen atau 92 poin menjadi Rp278.
Baca Juga
Sepanjang tahun berjalan, harga saham ENVY merosot tajam 69,11 persen dari poisis akhir Desember 2019 di level Rp900.
Envy Technologies Indonesia merupakan salah satu emiten anyar yang melantai di bursa pada tahun lalu. Perseroan mengantongi dana segar Rp222 miliar dari penawaran umum perdana saham pada 8 Juli 2019.
Dalam initial public offering (IPO), ENVY menunjuk penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter) yaitu PT Erdikha Elit Sekuritas. Perseroan menjual sebanyak 600 juta saham kepada publik atau setara dengan 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan dengan nilai nominal Rp100 per saham.
harga pelaksanaan IPO ditetapkan Rp370 per saham. Mohd. Sopiyan bin Mohd. Rashdi, Direktur Utama Envy Technologies Indonesia, mengatakan perseroan meraih dana IPO Rp222 miliar.
Berdasarkan data perseroan, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk beberapa alokasi. Pertama, sebesar 31,40 persen akan digunakan ENVY untuk kegiatan usaha Sistem Integrasi Informatika.
Kedua, sebesar 24,56 persen akan digunakan ENVY untuk kegiatan usaha Sistem Integrasi Telekomunikasi. Ketiga, sebesar 2,11 persen akan digunakan ENVY untuk penelitian dan pengembangan di antaranya untuk future product development dan existing product development.
Keempat, sebesar Rp48 miliar atau sebesar 22,84 persen akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang ENVY. Kelima, sisanya sebesar 19,09 persen akan digunakan ENVY sebagai modal kerja, antara lain gaji karyawan, sewa kantor, dan biaya-biaya umum dan administrasi.
Pada perdagangan perdananya, harga saham langsung ENVY melejit 50 persen ke level Rp555 per saham. ENVY, emiten ke-29 yang melantai di BEI pada 2019, pun masuk pada daftar top 5 gainers pada hari itu.