Bisnis.com, JAKARTA Emiten transportasi darat PT Blue Bird Tbk. (BIRD) belum mau membeberkan lebih rinci terkait transaksi penjualan saham perseroan senilai Rp411 miliar. Kabar yang beredar sejak kemarin, transaksi tersebut melibatkan Gojek Indonesia.
Direktur Blue Bird Sigit Priawan mengatakan pihaknya tidak dapat menampik atau membenarkan kabar pembelian saham oleh Gojek. Namun demikian, dia memastikan perseroan bakal memperkuat kerja sama dengan perusahaan rintisan berbasis teknologi itu.
“Mengenai masalah caplok mencaplok kami tidak bisa bahas sekarang. Tapi dari sisi kerja sama yang dilakukan dengan Gojek, kami akan lebih meningkat lagi karena kami sudah lakukan agreement kerja sama untuk intergrasi yang lebih dalam lagi dari sisi pelayanan dan pembayaran,” jelas Sigit di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Dia mengimbuhkan, perseroan tetap fokus meningkatkan layanan kepada konsumen melalui integrasi teknologi dengan Gojek. Namun, dia menolak berkomentar ketika ditanya apakah kerja sama dengan gojek akan melibatkan kempemilkan di Blue Bird.
Rumor masuknya Gojek ke dalam struktur pemegang saham Blue Bird mencuat setelah pada 13 Februari 2020 , PT Pusaka Citra Djokosoetono melego sebagian kepemilikan sahamnya di Blue Bird. Pusaka Citra adalah pemegang saham terbesar di perusahaan bersandi saham BIRD itu.
Pada transaksi yang dilaporkan ke bursa itu disebutkan, jumlah saham BIRD yang dijual PT Pusaka Citra untuk kepentingan bisnis itu mencapai 108.207.016 saham dengan harga Rp3.800 per saham. Alhasil, total nilai transaksinya adalah Rp 411 miliar.
Baca Juga
Sejalan dengan transaksi itu porsi kepemilikan PT Pusaka Citra berkurang menjadi 31,517 persen dari semula 35,842 persen. Sayangnya, karena pemegang saham baru ini kepemilikannya di bawah 5 persen, maka tidak ada kewajiban mengumumkan namanya lewat keterbukaan.
Sampai dengan penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (19/2/2020), harga saham Blue Bird melemah 0,41 persen ke level Rp2.420 per saham. Dalam tahun berjalan, saham Blue Bird terkoreksi 2,81 persen.