Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun tengah mengalami penurunan kinerja, reksa dana saham masih dapat menjadi instrumen investasi yang optimal dengan racikan yang tepat.
Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengakui kinerja reksa dana saham memang tengah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Meski begitu, ia menilai jenis reksa dana ini memang cocok untuk investor dengan profil yang agresif.
Karakteristik reksa dana dana saham memang memiliki risk dan return yang tinggi. Ketika siklus ekonomi tengah mengalami perlambatan seperti saat ini, kinerja reksa dana saham akan ikut merosot.
“Namun, perbaikan kinerja reksa dana saham akan terlihat ketika siklus ekonomi juga menunjukkan tren yang positif,” katanya saat dihubungi di Jakarta pada Selasa (18/2/2020).
Menurutnya, saat ini reksa dana saham masih dapat menjadi salah satu jenis investasi yang menjadi pilihan. Namun, ia menyarankan investor untuk melakukan diversifikasi portofolio reksa dana agar mendapatkan return yang maksimal.
Ia mencontohkan, investor dapat mencampur reksa dana saham dengan reksa dana pendapatan tetap. Menurutnya, prospek suku bunga yang masih akan rendah dan likuiditas yang tetap longgar longgar untuk 1 hingga 2 tahun ke depan menjadikan reksa dana pendapatan tetap sebagai instrumen yang cocok dicampur dengan reksa dana saham.
Baca Juga
“Setidaknya minimal 30 persen - 40 persen ada di reksa dana pendapatan tetap, sisanya diversifikasi antara reksa dana saham dan jenis lainnya. Atau bila investor tersebut terbilang ahli, ia juga bisa membaca arah pasar,” jelasnya.