Bisnis.com, JAKARTA - Saham Apple Inc.. mengalami pelemahan pada pembukaan perdagangan Selasa (18/2/2020) waktu setempat.
Dilansir Bloomberg, Selasa (18/2/2020) malam WIB, pelemahan itu dipicu oleh pernyataan raksasa teknologi tersebut terkait dampak dari virus corona yang akan menyebabkannya Apple kehilangan target penjualan pada kuartal ini.
Kondisi itu sepenuhnya bukan hal yang di luar dugaan. Pasalnya, produsen iPhone itu telah bergulat dengan dampak penyebaran virus tersebut selama beberapa minggu.
Wabah itu telah mengakibatkan beberapa penundaan operasional manufaktur dan penutupan toko ritel di China.
"Bulan lalu, Apple mengeluarkan proyeksi penjualan yang lebih luas dari biasanya karena virus corona," demikian tulis Bloomberg.
Analis mengakui ketidakpastian dan risiko yang berasal dari virus yang menyebar dari Wuhan, Provinsi Hubei, China. Apalagi, China merupakan negara yang menjadi bagian penting dari rantai pasok Apple dan bahkan sumber pendapatan utama.
Baca Juga
Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, hampir 17% dari pendapatan Apple pada 2019 berasal dari negara itu.
"Namun, mereka juga berpendapat bahwa dampak dari virus akan bersifat sementara, dan mereka masih melihat alasan untuk bullish atas prospek jangka panjang Apple. Argumen serupa juga disampaikan ke beberapa pemasok Apple."
Adapun, saham Apple Inc. jatuh lebih dari 4% sebelum pasar dibuka.
Penurunan hari ini terjadi setelah lonjakan lebih dari 80% dari level terendah pada Juni 2019.