Bisnis.com, JAKARTA – Hasil penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri SBR009 yang melebihi target pendapatan didominasi oleh generasi milenial.
Berdasarkan keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Senin (17/2/2020), total volume pemesanan pembelian Savings Bond Ritel SBR009 yang telah ditetapkan adalah Rp2,25 triliun. Jumlah tersebut berada di atas target yang dicanangkan pemerintah sebesar Rp2 triliun.
Dari total penjualan tersebut, total investor yang melakukan pembelian SBR009 sebanyak 11.247 investor. Jumlah investor baru SBR009 pada tahun ini berjumlah 6.539 investor atau 58,14 persen dari total investor SBR009 dengan jumlah nominal pembelian sebesar Rp1,13 triliun atau 50,02 persen dari total nominal pembelian.
Selain itu, berdasarkan data tersebut, jumlah investor baru didominasi oleh generasi milenial sebanyak 55 persen dari keseluruhan.
Adapun berdasarkan golongan usia, jumlah investor yang berasal dari generasi milenial (umur 19 – 39 tahun) berada di posisi teratas sebanyak 50,97 persen dari jumlah keseluruhan investor. Pembeli dari generasi X (40 – 54 tahun) berada di posisi kedua dengan 28,03 persen disusul oleh generasi baby boomer (55 – 73 tahun) yang berkontribusi sebesar 28,03 persen.
“Pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi Baby Boomers sebesar Rp943 miliar atau 41,82 persen dari total pemesanan SBR009,” demikian kutipan keterangan pers tersebut.
Selanjutnya, kelompok investor berusia 74 hingga 91 tahun atau generasi tradisionalis menyumbang 1,71 persen dari jumlah investor. Sementara itu, generasi Z atau kelompok pembeli dibawah usia 19 tahun berkontribusi sebanyak 0,51 persen.
Selanjutnya, rata-rata volume pemesanan SBR009 per investor sebesar Rp200,52 juta. Dari jumlah tersebut, terdapat 886 investor yang melakukan pembelian sebesar Rp1 juta.
Sebanyak 71 persen investor SBR009 melakukan pemesanan dengan nominal hingga 100 juta. Namun, bila dilihat dari volume pemesanan, sebagian besar investor membeli pada nominal lebih dari Rp1 miliar.
SBR009 adalah instrumen yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tetapi memiliki fasilitas Early Redemption.
Early Redemption merupakan fasilitas yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok SBR009 oleh Pemerintah sebelum jatuh tempo.
Fasilitas ini hanya dapat dimanfaatkan oleh investor dengan minimal kepemilikan Rp2 juta di setiap Mitra Distribusi dan jumlah maksimal yang dapat diajukan untuk Early Redemption adalah 50% dari total kepemilikan investor.