Bisnis.com, JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau 5,01 poin ke level 5.866,94 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (13/2/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 5.871,95 dengan pelemahan 0,70 persen atau 41,13 poin.
Indeks mulai melanjutkan pelemahannya pada Jumat (14/2) dengan dibuka turun 0,24 persen atau 14,23 poin di posisi 5.857,72. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.843,43 – 5.890,03.
Sebanyak 3 dari 9 sektor menetap di wilayah negatif, dipimpin sektor infrastruktur (-1,61 persen). Adapun enam sektor lainnya menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat sebesar 1,7 persen.
Sebanyak 162 saham menguat, 207 saham melemah, dan 311 saham stagnan dari 680 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 1,62 persen dan 2,31 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG hari ini.
Di sisi lain, penguatan saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) sebesar 2,52 persen dan 5,28 persen membatasi besarnya koreksi yang dialami IHSG.
IHSG melemah meskipun mayoritas bursa saham di Asia menguat, dengan indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau menguat 0,16 persen pada pukul 15.13 WIB. Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang ditutup melemah masing-masing 0,6 persen dan 0,59 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup menguat 0,38 persen dan 0,70 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,31 persen dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,48 persen.
Seperti dikutip dari Bloomberg, provinsi Hubei, yang menjadi pusat penyebaran virus corona (Covid-19), melaporkan hampir 5.000 kasus baru, sehari setelah mengkonfirmasi hampir 15.000 kasus tambahan.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia di China direvisi turun lebih dari 100 menjadi 1.380 jiwa, karena adanya revisi dari adanya perhitungan ganda.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan lonjakan diagnosa coronavirus tidak selalu mengindikasikan adanya lonjakan infeksi. Pernyataan ini meningkatkan sentimen risk-on di antara para investor.
Raksasa e-commerce, Alibaba Group memperingatkan bahwa penyakit ini memiliki dampak fundamental pada ekonomi China.
"Kesulitan yang dihadapi perdagangan ini adalah soal waktu, dan di sini, sekarang, kita belum mengatasi coronavirus sepenuhnya,” kata Kyle Rodda, analis pasar di IG Markets Ltd., seperti dikutip Bloomberg.
Saham-saham yang melemah | |
---|---|
Kode | Pergerakan (persen) |
BBCA | -1,62 |
TLKM | -2,41 |
BBRI | -0,44 |
BRPT | -2,04 |
Saham-saham yang menguat | |
---|---|
Kode | Pergerakan (persen) |
ASII | +2,52 |
CPIN | +5,28 |
UNVR | +1,01 |
UNTR | +3,97 |
Sumber: Bloomberg