Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Sesi I, TLKM & BBCA Tahan IHSG di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pergerakannya di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2020), setelah sepanjang hari bergerak fluktuatif.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pergerakannya di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (14/2/2020), setelah sepanjang hari bergerak fluktuatif.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.868,55 dengan turun tipis 0,06 persen atau 3,41 poin pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (13/2/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 5.871,95 dengan pelemahan 0,70 persen atau 41,13 poin.

Indeks mulai melanjutkan pelemahannya pada Jumat (14/2) dengan dibuka turun 0,24 persen atau 14,23 poin di posisi 5.857,72. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.843,43 – 5.890,03.

Sebanyak 5 dari 9 sektor menetap di wilayah negatif pada akhir sesi I, dipimpin infrastruktur (-1,12 persen) dan pertanian (-0,53 persen). Empat sektor lainnya berakhir di wilayah positif, dipimpin aneka industri (+1,13 persen).

Sebanyak 139 saham menguat, 198 saham melemah, dan 343 saham stagnan dari 680 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 1,61 persen dan 0,52 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, penguatan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Astra International Tbk. (ASII) sebesar 4,47 persen dan 1,68 persen masing-masing menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya koreksi yang dialami IHSG.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp13.704 per dolar AS pukul 11.55 WIB, setelah berakhir terdepresiasi 20 poin atau 0,15 persen di posisi 13.694 pada Kamis (13/2).

Dilansir Bloomberg, rupiah bergerak menuju pelemahan mingguan ketiga saat kekhawatiran seputar wabah virus Corona (Covid-19) yang memburuk terus mengurangi minat investor untuk aset-aset berisiko.

 “Rupiah telah melemah bersama mata uang regional, ketika sentimen di Asia terbebani oleh lonjakan kasus terinfeksi di China setelah dilakukan perubahan metodologi,” ujar Chang Wei Liang, pakar strategi makro di DBS Bank, Singapura.

“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat diperdagangkan di kisaran 13.650 hingga 13.850 jika sentimen aset berisiko stabil dan laju pertumbuhan infeksi baru berkurang,” tambahnya.

Jumlah korban tewas akibat wabah virus tersebut melonjak hingga mencapai hampir 1.500 korban jiwa hingga Jumat (14/2/2020) pagi sejak kasusnya pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019.

Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 1.484 orang hingga Jumat pukul 05.00 WIB, bertambah sebanyak 119 jiwa sejak Kamis (13/2).

Di luar China, Jepang melaporkan kematian pertama akibat virus ini, setelah laporan kematian di Filipina dan Hong Kong masing-masing sebanyak 1 orang. Dengan demikian, wabah virus ini telah merenggut total 1.487 nyawa.

Adapun jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona di China hingga Jumat (14/2) bertambah 4.854 orang, sehingga jumlah total pengidap virus sejauh ini di negeri tersebut mencapai 64.658 orang.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis-27 naik 0,14 persen atau 0,75 poin ke level 532,04, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index menguat 0,42 persen atau 2,62 poin ke posisi 620,04 pada akhir sesi I.

Indeks saham lainnya di Asia terpantau bergerak variatif. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing melemah 0,57 persen dan 0,70 persen.

Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan dan Hang Seng Hong Kong naik 0,49 persen dan 0,60 persen masing-masing. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China pun masing-masing menguat 0,52 persen dan 0,80 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper