Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai anggaran belanja modal dan kinerja emiten farmasi di tengah wabah virus corona, di antaranya, menjadi topik halaman market dan emiten edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (10/2/2020).
Berikut perincian topiknya:
BUMN Karya Cenderung Konservatif. Emiten BUMN Konstruksi bersikap konservatif pada tahun ini, tercermin dari alokasi belanja modal yang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan 2019. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, dari empat emiten BUMN karya, hampir seluruhnya mengalokasikan belanja modal yang lebih rendah pada tahun ini.
Virus Corona Masih Bayangi IHSG. Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini berpeluang terkoreksi. Meski demikian, investor disarankan untuk tetap masuk dengan strategi buy on weakness.
Instrumen Menjanjikan di Tengah Gejolak Pasar. Produk reksa dana pasar uang dinilai bisa menjadi pilihan investasi yang cukup menjanjikan di tengah tingginya volatilitas pasar saham saat ini.
Khawatir ‘Tertular’ Virus Corona. Kalangan emiten farmasi diperkirakan bakal turut ‘tertular’ virus corona karena China menjadi salah satu sumber utama pasokan bahan baku obat. Penyebaran virus corona dikhawatirkan turut berdampak negatif terhadap emiten farmasi akibat terhambatnya pasokan bahan baku.
Penjualan Domestik Dipacu. Emiten produk sanitasi bakal menyasar segmen kelas bawah guna memperkuat pasar di Tanah Air. Presiden Direktur PT Surya Toto Indonesia Tbk. Hanafi Admadiredja mengakui industri produk sanitasi masih tertekan akibat lesunya pasar properti.