Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Alat Berat, Pratama Widya (PTPW) Rogoh Kocek Rp40 Miliar

Perseroan perlu membeli alat baru untuk menjaga kondisi peralatan tetap prima.
Direktur Utama Pratama Widya Andreas W. Kurniawan memberikan paparan saat pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (7/2/2020)./Pandu Gumilar
Direktur Utama Pratama Widya Andreas W. Kurniawan memberikan paparan saat pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (7/2/2020)./Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Pratama Widya Tbk. (PTPW) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp40 miliar pada tahun ini. Belanja modal ini antara lain diperoleh dari dana penawaran umum perdana (IPO).

Direktur Pratama Widya Winatama Kurniawan mengatakan dana yang disiapkan untuk belanja modal akan digunakan untuk membeli alat berat. Sebagai perusahaan konstruksi, alat berat merupakan salah satu aset untuk menunjang bisnis perseroan.

“Belanja modal tahun ini sekitar Rp40 miliar mayoritas untuk alat berat,” ujarnya di Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Sebagaiman diketahui, Pratama Widya baru saja melepas saham ke publik lewat IPO. Emiten bersandi saham PTPW itu meraup dana segar sebanyak Rp114,16 miliar. Sebanyak 47,15 persen dana IPO akan digunakan untu membeli alat baru sebanyak tujuh unit dari PT Sinopacific Peralatan Indonesia dan PT Royal Krane Perkasa.

Direktur Utama Pratama Widya Andreas W. Kurniawan pembelian alat berat diperlukan untuk menjaga kondisi peralatan tetap prima. Dia menyebut, perseroan juga membatasi umur alat berat agar kinerja perseroan tetap tidak terganggu.

Andeas menyebut, emiten bersandi saham PTPW itu akan tetap mengincar proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan layang, jembatan, bendungan, dan dermaga. Perseroan, lanjut Andreas mengincar proyek-proyek tersebut di Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.

Selain pembelian alat baru, PTPW juga akan menggunakan 27,66 persen dana IPO untuk renovasi dan pembangunan kantor operasional. Sisa dana IPO akan digunakan untuk pembelian kantor dan tanah di Batam, peluasan utang ke pihak berelasi, dan modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper