Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Siap Lego Saham di Perusahaan Tol

WIKA mengaku tidak terlalu terburu-buru untuk melepas saham di perusahaan tol karena ingin mendapat penawaran harga yang optimal.
Presiden Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Presiden Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tumiyana (kanan) memberikan paparan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (17/10/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA siap melepas kepemilikan saham di beberapa perusahaan pengelola jalan tol yang dimiliki oleh perseroan.

Direktur Utama WIKA, Tumiyana mengatakan divestasi merupakan strategi perseroan untuk mendapat dana segar dari di lini usaha investasi infrastruktur. Dia menambahka, sejumlah proyek jalan tol yang menjadi portofolio sebagian sudah beroperasi, antara lain jalan tol Balikpapan-Samarinda dan Soreang Pasir Koja.

WIKA mengempit 15 persen saham di PT Jasamarga Balikpapan Samarinda, pemegang konsesi jalan tol Balikpapan-Samarinda. WIKA juga memiliki 25 persen saham PT Citra Marga Lintas Jabar, pengelola jalan tol Soreang-Pasir Koja. Investasi WIKA di perusahaan tol juga mencakup 20 persen saham di PT Jasarmarga Manado Bitung, dan 25 persen saham di PT PP Semarang Demak.

"Di infrastruktur, salah satu strategi WIKA adalah divestasi supaya dapat injection ekuitas baru, baik dari sisi yang sudah di-spent maupun laba dari hasil investasi," jelas Tumiyana kepada Bisnis, Kamis (6/2/2020).

Tahun lalu, WIKA juga melepas seluruh kepemilikan sahamnya sebesar 23 persen di PT Jasamarga Surabaya Mojokerto ke Astra Infra. Tumiyana mengungkapkan, transaksi penjualan saham dilepas pada harga buku atau book value 2,35 kali. Jalan tol Surabaya-Mojokerto merupakan bagian dari koridor Trans Jawa yang hingga pada September 2019 lalu mencetak transaksi kendaraan sebanyak 21,67 juta.

Menurut Tumiyana, WIKA tidak memprioritaskan perusahan tol mana yang dilego lebih dahulu. Yang jelas, WIKA tidak terlalu terburu-buru untuk melepas saham di perusahaan tol. WIKA ingin mendapat penawaran harga yang  optimal atas kepemilikan saham di perusahaan tol tersebut.

"Selakunya saja biar harganya tidak murah. Kalau pricing-nya cocok mau sekarang boleh. Kalau mau lusa, tidak apa apa. Lusa lagi juga tidak apa-apa," tutur Tumiyana.

Dia menerangkan, ruas jalan tol yang mencetak volume lalu lintas di atas ekspektasi akan dibanderol dengan harga yang tidak murah. Dia mencontohkan, jalan tol Soreang-Pasir Koja sudah mencetak volume lalu lintas 12,7 persen di atas ekspektasi yang dibuat pada studi kelayakan.

WIKA juga siap melego kepemilikan saham di PT Wijaya Karya Serang Panimbang jika ada pihak yang tertarik untuk mengambil alih perusahaan pemegang pemegang konsesi jalan tol Serang-Panimbang tersebut. WIKA memiliki 91,24 persen saham di perusahaan tersebut. Saat ini, jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 84 kilometer masih dalam konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper