Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Stabil, Rupiah Awali Hari di Zona Hijau

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 22 poin atau 0,16 persen ke level Rp13.668 per dolar AS pada pukul 08.41 WIB.
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 22 poin atau 0,16 persen ke level Rp13.668 per dolar AS pada pukul 08.41 WIB.

Sebelumnya, rupiah dibuka di zona hijau dengan penguatan 35 poin atau 0,26 persen ke level Rp13.655 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.

Pada perdagangan Rabu (5/2/2020), nilai tukar rupiah ditutup di level Rp13.690 per dolar AS dengan penguatan 25 poin atau 0,18 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat terpantau melemah tipis 0,001 poin ke level 98,300 pada pukul 08.31 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah 0,009 poin atau 0,01 persen di level 98,292, setelah pada akhir perdagangan Rabu (5/2) ditutup menguat 0,34 poin atau 0,35 persen ke level 98,301.

Dilansir Bloomberg, penguatan indeks dolar AS pada perdagangan sebelumnya didorong oleh meningkatnya selara risiko di tengah data AS yang positif, sementara Federal Reserve tidak melihat dampak serius dari ancaman virus corona pada ekonomi AS.

Dolar AS juga didukung oleh imbal hasil obligasi Treasury AS yang menguat setelah data ekonomi berada di atas perkiraan.

ADP melaporkan kenaikan data payroll AS sebesar 291,000 pada bulan Januari, di atas median perkiraan sebesar 157,000. Sementara itu, perkiraan median untuk non-farm payrolls yang dirilis hari Jumat adalah 163,000.

Sementara itu, indeks PMI sektor jasa dari Markit meningkat menjadi 53,4 pada Januari dari level 53,2 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, indeks ISM non-manufaktur naik menjadi 55,5 dari level 55,1 sebelumnya.

Meskipun Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memperingatkan bahwa coronavirus menambah ancaman baru terhadap prospek ekonomi, Presiden The Fed wilayah San Francisco Mary Daly mengatakan dia tidak melihat dampak material dari virus tersebut terhadap ekonomi AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper