Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Perkembangan Rencana Holding BUMN Karya

Rencana pembentukan holding BUMN karya masih perlu menunggu studi lanjutan.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian landasan pacu tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), East Connection Taxiway (ECT), terminal tiga dan gedung VIP Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020)./ FOTO - Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir saat peresmian landasan pacu tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), East Connection Taxiway (ECT), terminal tiga dan gedung VIP Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020)./ FOTO - Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pemerintah untuk membentuk perusahaan induk yang menaungi badan usaha milik negara di sektor konstruksi masih menunggu kajian lanjutan. BUMN konstruksi sejauh ini mengaku belum ada arahan lebih lanjut terkait rencana pembentukan holding.

Direktur Keuangan PT PP (Persero) Tbk. Agus Purbianto mengatakan rencana pembentukan holding BUMN karya masih dalam tahap studi yang dilakukan ole konsultan. Studi tersebut tengah mencari skema tertentu yang bisa mendorong kontribusi BUMN karya dalam pembangunan infrastruktur. Dia menambahkan, sejauh ini belum ada perkembangan berarti terkait rencana pembentukan holding BUMN karya.

“Sekarang kami lagi di-assest, BUMN karya ini bagaimana bisa berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia, belum tahu akan seperti apa. Ini masih didalami oleh konsultan,” jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (4/2/2020).

Agus mengungkapkan, ada opsi untuk membentuk klaster yang akan disesuaikan dengan kapasitas dan bisnis inti masing-masing BUMN karya. Namun, kembali, opsi tersebut masih dikaji dan sejauh ini belum ada simpulan dari studi yang dilakukan konsultan.

Di lain pihak, PT Hutama Karya (Persero) mengaku belum menerima arahan dari pemegang saham terkait rencana pembentukan holding BUMN karya. Corporate Secretary Hutama Karya, Muhammad Fauzan mengaatkan kepastian atas rencana tersebut menadi ranah pemerintah selaku pemegang saham.

“Khusus untuk holding, sepenuhnya domain pemegang saham. Kami ikut atas semua kebijakan ke depan. Sejauh ini, belum ada [arahan],” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (4/2/2020).

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pihaknya akan menunda pembentukan BUMN karya yang sudah dirintis sejak kepemimpinan Menteri BUMN 2014-2019 Rini M. Soemarno. Kartika sempat menyebut, pembentukan holding BUMN karya akan digantikan dengan model komite.

“Untuk BUMN Karya Pak Menteri PUPR kurang setuju, karena jadi tidak bersaing. Jadi kami lakukan dalam bentuk komite saja, mana yang lebih sinergis akan digabungkan,” katanya di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Untuk diketahui, sejak Erick Tohir ditunjuk sebagai Menteri BUMN, rencana pembentukan holding BUMN karya ditinjau ulang. Sebelumnya, Hutama Karya disiapkan menjadi perusahaan induk untuk menaungi PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).

Sementara itu, PTPP akan bergabung bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Amarta Karya (Persero), PT Bina Karya (Persero), dan PT Indah Karya (Persero) di dalam holding perumahan. Holding itu akan dipimpin oleh Perumnas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper